Berikut adalah tata cara melakukan shalat sunat rawatib Subuh:
1. Shalat Rawatib Subuh dua rakaat, dilakukan sebelum shalat fardhu subuh sebagaimana shalat dua rakaat lainnya dengan satu salam.
2. Shalat Rawatib Subuh dilakukan dengan meringankannya atau agak cepat.
Di antara petunjuk dan contoh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dalam melakukan dua rakaat rawatib subuh ialah, dengan meringankannya tidak memanjangkan bacaannya dan dengan syarat tidak mau melanggar hal-hal yang wajib dalam shalat.
Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hadits berikut ini.
a. Hadits Ummul-Mukminin Hafshah radhiyallahu anhu yang berbunyi:
Dari Ibnu ‘Umar. beliau berkata, bahwasannya Hafshah Ummul-Mukminin telah menceritakan kepadanya, sesungguhnya dahulu, bila muadzin selesai dari mengumandangkan adzan shalat subuh dan waktu subuh sudah nampak, maka beliau shallallahu alaihi wasallam shalat dua rakaat yang ringan sebelum iqamah sholat. (HR. Bukhari, no. 618; Muslim, no. 723).
b. Hadits Ummu-Mukminin ‘Aisyah radhiallahu anhu yang berbunyi:
Dari ‘Aisyah, beliau berkata: “Dahulu Nabi sallallahu alaihi wasallam salat dua rakaat yang ringan antara adzan dan iqomah salat subuh”. (HR. Bukhari, no. 584).
3. Bacaan setelah membaca surat al-Fatihah
Sebagian orang berdalih dengan riwayat ‘Aisyah di atas, yang menunjukkan tidak disunnahkannya membaca surat atau ayat setelah al-Fatihah. anggapan ini tidak benar, karena adanya beberapa riwayat yang menjelaskan bacaan surat atau ayat setelah membaca al-Fatihah dalam salat dua rakaat sebelum shalat fardhu Subuh ini. Berikut beberapa hadits yang menunjukkan adanya bacaan ayat sesudah membaca al-Fatihah:
a. Hadits Abu Hurairah yang berbunyi:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam membaca surat alKafirun dan al-Ikhlash dalam dua rakaat al-Fajr (dua rakaat rawatib Subuh).(HR. Muslim, no. 726).
b. Hadits Ibnu Abbas yang berbunyi:
Dari Sa’id bin Yasar, bahwasanya Ibnu Abbas mengabarkan kepadanya, sesungguhnya dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca dalam dua rakaat al-Fajr; pada rakaat pertama membaca ayat pada surah al-Baqarah ayat 136, dan pada rakaat kedua membaca surah Ali Imron ayat 52. (Ibid, no. 727).
c. Hadits Ibnu Abbas yang berbunyi:
Dari Ibnu Abbas ia berkata, “Dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca dua rakaat al-Fajr firman Allah dalam surah al-Qaqarah ayat 136 dan yang terdapat dalam surah Ali Imran ayat 64. (Ibid, no. 728).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Sunnah (rawatib) Subuh diberlakukan sebagai awal perbuatan dan witir sebagai penutupnya. Oleh karena itu, Nabi shallallahu alaihi wasallam melakukan salat sunnah (rawatib) Subuh dan witir dengan membaca surah al-Kafirun dan al-Ikhlas. Kedua surah ini mengandung tauhid al-Ilmi wal-‘Amal (Tauhid Rububiyah), tauhid al-Ma’rifah (tauhid al-Asma wash-Shifat) dan tauhid al-I’tiqaad wal-Qashdu (tauhid al-Uluhiyah)”.
ConversionConversion EmoticonEmoticon