Etika yang paling penting dan
paling utama dan mencakup seluruh etika dalam islam adalah etika terhadap Allah
dan Rasulullah saw. Pada kesempatan ini kami akan membahas bagaimana
sesungguhnya etika seorang hamba terhadap Tuhannya. Diantara etika yang harus
dimiliki seorang hamba dengan Allah swt adalah sebagai berikut
1.
Memurnikan
Ibadah Kepada Allah swt
Ini adalah etika yang
paling utama. Etika ini merupakan buah dari keimanan kita kepada Allah swt.
mengenal-Nya, percaya kepada ketuhanan-Nya, percaya kepada nama-nama dan
sifat-sifat-Nya. Percaya bahwa Dialah satu-satunya yang berhak disembah, karena
Dia adalah Raja yang menguasai dan mengatur segalanya. Dialah satu-satunya Zat
yang menciptakan dan member rezeki, tidak ada satupun yang membantu-Nya dalam
melakukan semua itu. Oleh karena itu, hanya Dia yang berhak untuk disembah dan
kita tidak boleh menyembah dengan bentuk penyembahan apapun selain kepada-Nya.
2.
Mengagungkan
Allah
Sebagai seorang mukmin
yang percaya kepada sifat ketuhanan Allah swt. ketika ia melihat keagungan,
kebesaran, kekuasaan Allah yang tampak dalam ciptaan-Nya maka saat itu dia akan
yakin bahwa Allah swt bersifat sempurna dan jauh dari kekurangan. Dan diapun
menyadari bahwa semua mahluk tidak akan bisa mengetahui hakikat-Nya, hatinya
akan dipenuhi rasa takjub dan kagum yang tiada kira. Semua mahluk akan terlihat
kecil dan dia merasa bahwa tiada yang agung, hebat dan besar selain dari Allah.
keyakinan seperti ini akan memberikan hikmah kepada seorang mukmin,
diantaranya:
a. Dia
akan segera melakukan ketaatan dan kebaikan
b. Menjauhi
segala bentuk kemaksiatan, kejahatan, dan kerusakan
c. Tidak
akan merasa takut di hadapan sesama mahluk dan selalu berpegang pada kebenaran
di hadapan orang yang disenangi atau yang disegani.
3.
Takut
kepada Allah
Takut kepada Allah
adalah salah satu eika yang agung kepada Allah. karena rasa takut kepada Allah
akan muncul setelah seorang hamba mengetahui kehebatan Allah dalam ciptaan-Nya,
kekuatan-Nya, serta kemampuan-Nya member balasan orang-orang yang
mengingkari-Nya. Atau memusuhi utusan-utusan-Nya di dunia ini. ketika seorang
mukmin percaya dengan semua itu, akan muncul dalam dirinya rasa takut
kepada-Nya. Perasaan yang akan memenuhi hatinya, mengalir dalam urat nadinya,
dan larut dalam aliran darahnya. Itulah rasa takut yang akan menghalangi
seorang mukmin dari berbuat maksiat dan membentengnya dari apa pun yang akan
mendatangkan murka Allah swt. sesuai dengan firman Allah
Demikianlah Allah
membuat hamba-hamba-Nya takut dengan azab itu, maka bertakwalah kepada-Ku, hai
hamba-hamba-Ku (az-Zumar [39]: 16).
4.
Mencintai
Allah dan Rasul-Nya di atas Segalanya
Mencintai Allah dan
rasul-Nya di atas segalanya merupakan etika ayang agung. Karena rasa cinta akan
muncul ketika seorang hamba menyaksikan dengan akal dan nuraninya bahwa
kekuasaan, hikmah, ilmu, kagungan, keindahan, dan kesempurnaan Allah swt jauh
dari kekurangan. Saat seorang muslim menyadari itu, kemudian ia meyakini dan
menetapkannya di dalam hati. Maka hatinya akan dipenuhi rasa cinta kepada Allah
swt dan Rasulullah saw. Rasa cinta yang tak pernah terkotori oleh cinta yang
lain, sebagaimana firman Allah swt
Adapun
orang-orang beriman sangat cinta kepada Allah (al-Baqarah [2]: 165).
Hingga rasa cinta
tersebut mengalahkan kecintaan kepada anak, istri, bahkan kecintaan kepada diri
sendiri. Seluruh cinta, berakar dan berasal dari kecintaan kepada Allah. maka,
kecintaan itu akan membuatnya mencintai orang-orang shalih, karena mereka
adalah orang-orang yang mencintai Allah. mencintai amal saleh, karena ia adalah
kecintaan Allah dan sarana meraih cinta Allah. dan itulah akhirnya kecintaan
kepada Allah dapat mengusai hidup seorang hamba dan mengontrol semua rasa
cintanya. Dari situlah semua ucapan dan perbuatannya bersumber.
5.
Bergantung
Kepada Allah Semata
Menyerahkan segala
urusan kepada Allah swt dan hanya bersandar kepada-Nya. Jika seorang hamba
mengenal Allah lebih jauh dan percaya kepada-Nya dengan segala kekuasaan-Nya,
maka dia akan sadar dan meyakini bahwa jika Allah swt menakdirkan sesuatu, maka
tidak ada sesuatupun yang bisa menghalanginya. Sebagaimana jika Allah hendak
melindungi seorang hambam maka tidak ada sesuatupun yang bisa mencelakainya,
baik dari golongan jin dan manusia. Perlindungan itu akan benar-benar dicapai
jika seorang hamba telah menyerahkan segala urusannya kepada Allah swt.
sebagaimana Allah berfirman
Hanya
kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang
beriman (al-Maidah [5]: 23).
6.
Hatinya
Selalu Terpaut Kepada Allah Swt
Hati seorang mukmin akan
selalu terpaut kepada Allah swt, karena cinta, takut, mengagungkan, bergantung,
berharap, dan bersandar kepada-Nya. Dia akan pulang dan pergi dengan hati yang
selalu bersama Allah swt. seorang hamba akan selalu mengharap rahmat Allah dan
juga dipenuhi rasa takut akan siksa Allah swt.
7.
Tunduk Dan
Merasa Membutuhkan Allah Swt
Seorang mukmin yang
telah mengetahui kebijaksanaan Allah, kekuatan-Nya yang tiada banding,
tanda-tanda bahwa Allah tidak membutuhkan satu pun mahluk, keagungan-Nya yang
sangat hebat, kemudian seorang hamba melihat dirinya yang begitu lemah, hina,
miskin dan selalu membutuhkan Allah.
8.
Berlindung
Kepada Allah Swt
Ketika seorang hamba
berlingdung kepada Allah, maka seseungguhnya dia telah berlingdung pada Rajanya
para raja, yang memiliki kemuliaan dan keperkasaan. Semua jenis mahluk baik
yang ada di langit maupun di bumi akan tersungkur dihadapan Pencipta, karena mereka
memerlukan Allah swt.
9.
Malu di
Hadapan Allah swt
Malu di hadapan Allah merupakan
etika mulia, yang timbul dari seorang hamba yang memahami bahwa Allah Maha
mendengar setiap ucapan, Maha melihat atas semua perbuatan, Maha Mengetahui
segala rahasia, dan akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya. Maka
patutlah seorang hamba merasa malu kepada Allah swt. malu apabila melakukan
dosa, malu jika melakukan perbuatan yang buruk, mengatakan hal yang kotor atau
membuat kerusakan. Rasa malu itu akan selalu bersamanya di mana pun dan kapan
pun dia berada.
ConversionConversion EmoticonEmoticon