Menggapai cita-cita yang selama
ini telah didambakan adalah keinginan semu orang, akan tetapi proses dalam
menggapai cita-cita tidak lah gampang. Butuh ketekunan dan kerja keras agar
cit-cita yang didambakan dapat menjadi kenyataan. Untuk menggapai cit-cita ada
beberapa langkah-langkah yang dapat kita tempuh agar dapat menggapai cita-cita
yang sangat diimpikan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1.
Tujuan Butuh
Fokus
Kita mungkin masih ingat
waktu masih SD dulu kita belajar membuat cita-cita. Memang sih pada waktu itu
pilihan cita-citanya cenderung deskriminatif seperti perawat, dokter, pilot,
presiden, tentara, polisi, dan lain-lain. Padahal pada kenyataanya di luar sana
sangat banyak profesi-profesi lain yang tak kalah mulia. Contohnya apoteker,
koki, penulis buku, dan sebagainya.
Cita-cita adalah titik
fokus dari tujuan jangka panjang kita. Dengan demikian semakin luas cakrawala
dan pengetahuan kita maka gambaran hidup kita di masa depan juga akan lebih
jelas. Jalan menuju cita-cita pun akan semakin terang, inilah yang disebut fokus
menggapai tujuan. Sayangnya kebanyakan dari kita saat ini masih terjerat dengan
jeratan rasa takut gagal, sebenarnya ketakutan-ketakutan seperti ini adalah hal
yang wajar dan mausiawi, akan tetapi jika kita ingin terus maju, kita harus
membuang jauh-jauh ketakutan tersebut dan mengubah cara pandang kita menjadi
optimis dalam menyikapi setiap kesempatan yang kita miliki. Yakinlah dengan
sikap optimis tersebut akan membuat tabir-tabir penghalang keberhasilan menjadi
tersingkap dan terbuka lebar.
Selain itu, kita juga
membutuhkan pemahaman positif. Sebab cara pandang positif ternyata tidak cukup
karena cara pandang positif bisa sekedar keinginan atau harapan. Sementara
pemahaman positif adalah keadaan tatkala kita meyakini bahwa apapun yang
terjadi, kita tetap akan sukses. Dengan memahami setiap hal secara positif,
maka kita bukan hanya akan menjadi orang yang ahli di bidang-bidang tertentu
saja akan tetapi kita akan benar-benar paham apa sebenarnya yang menjadi tujuan
hidup kita dan mengetahui persiapan
serta langkah-langkah untuk mencapainya.
2.
Membangun
Jaringan
Jaringan yang dimaksud
di sini bukan benda-benda mati yang saling berhubungan seperti computer, akan
tetapi jaringan yang dimaksud adalah jaringan antarmanusia. Kegiatan membuat
jaringan adalah langkah seseorang untuk membuat dan menumbuhkan pengenalan dari
orang lain yang dapat membantu dirinya, khususnya untuk mencari pekerjaan,
meningkatkan karir, atau bertukar informasi.
Terkadang kita tidak
menyadari bahwa orang-orang di sekitar kita berpotensi menjadi mitra dalam
mencapai tujuan. Merekalah yang disebut sebagai jaringan kita. Karena jaringan
adalah modal yang penting, maka kita harus selalu menjaganya, dan akan lebih
baik jika kita mampu mengembangkan jaringan setiap ada kesempatan.
Dalam pengembangan
jaringan, ternyata ada lawan yang datang dari dalam, ya dia adalah diri kita
sendiri, yang menjadi lawan yang sangat tangguh untuk ditaklukkan. Oleh karena
itu, kita harus bisa mengalahkannya.
3.
Samudera
Ilmu Kehidupan
Hidup ini adalah sekolah
kita. Artinya selama kita masih hidup, maka selama itu kita terus belajar dan
belajar. Hidup kita adalah sebuah proses belajar tanpa henti. Proses ini akan
mengembangkan setiap inci pengetahuan kita. Ketika proses belajar tersebut
berlangsung kita akan menyadari bahwa pengetahuan yang kita miliki tidak ada
apa-apanya. Belajarlah dari tanaman padi, yang semakin berisi semakin merunduk.
Seorang cendikiawan
jepang Ikujiro Nonaka dan Hirotaka Takeuk mengatakan pengetahuan yang kita
miliki sesungguhnya tercipta dari proses yang panjang berbentuk siklus. Siklus
itu berkelanjutan dan terpadu, berjalan dari satu hal ke hal yang lain, dan
kemudian kembali ke hal semula. Ada empat tahap siklus itu:
a. Eksternalisasi
b. Internalisasi
c. Kombinasi
d. Sosialisasi
Empat tahap konvensi
pengetahuan ini saling melengkapi dan saling bergantung. Perubahannya
berlangsung sesuai dengan keadaan (konstektual) dan urutannya (sekuansial).
Pengalaman adalah guru
terbaik kita. Oleh karena itu, janganlah segan-segan untuk bertanya,
meningkatkan keterampilan, dan mengikuti pelatihan. Rasa ingin tahu dan minat
baru harus senantiasa dipupuk. Di samping itu, kesediaan untuk mendengarkan
orang lain juga penting. Ibarat kata, berbicara itu gampang, tapi mendengarkan
dengan seksama itu membutuhkan perjuangan.
Cara kita belajar
mempunyai dua pola, yaitu pembentukan (shaping) dan keteladanan (modeling).
Bagaimanapun cara belajarnya, pengalaman kita yang semakin banyak akan membuat
diri kita menjadi lebih baik lagi. Pengalaman membuat kita mampu mengembangkan
diri, melakukan perbaikan dari dalam, mengambil suri teladan, dan kemudian
melakukan inovasi. Selain belajar dari pengalaman pribadi, jangan sungkan untuk
belajar dari pengalaman orang lain.
ConversionConversion EmoticonEmoticon