Mengalah untuk Menang



http://markasmuslim14.blogspot.co.id/
Diri kita ini ibarat musuh nomor satu. Sehebat-hebatnya orang lain yang menjadi musuh kita, ternyata lebih sulit untuk bisa mengalahkan diri sendiri. Oleh karena itu, sejatinya orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya sendiri.
Mengalah untuk menang
Pengendalian diri merupakan salah satu unsur penting yang memperkaya kehidupan spiritual kita. Pada dasarya, pengendalian diri adalah usaha untuk menaklukkan musuh terbesar kita, yaitu diri kita sendiri. Jika kita dapat menaklukkannya maka bisa dibilang kita telah mencapai derajat spiritual yang tinggi. Namun untuk bisa menggapainya, kita memerlukan kedisiplinan, proses, dan pembiasaan secara rutin dan berkelanjutan.
Allah swt menganugerahkan manusia kesadaran diri. Kesadaran itu memungkinkan kita mampu mengendalikan diri. Selain itu, kesadaran diri membuat kita sepenuhnya menyadari seluruh perasaan dan emosi. Namun sering kali kita lupa diri sehingga lepas kendali atas emosi, perasaan dan keberadaan diri kita. Ingatlah bahwa kekuatan seorang manusia bukan dari padatnya otot tubuh yang ia miliki, tetapi berhubungan erat dengan kemampuannya mengendalikan dan mengelola diri.
1.     Mengalah dan Dimensinya
Mengalahkan diri sendiri memiliki dua dimensi, yaitu dimensi pengendalian emosi dan dimensi kedisiplinan. Dengan mengendalikan emosi, kita mampu mengenali, memahami, serta mengelola emosi. Sedangkan kedisiplinan membuat kita bisa menempuh tahap-tahap pencapaian tujuan secara tapat waktu dan teratur. Agar kita bisa mencapai keduanya, kita harus mengubah anggapan bahwa emosi terjadi begitu saja. Karena rasa marah, takut, sedih, senang, benci, dan sebagainya adalah respon terhadap peristiwa yang terjadi.
Melalui pengendalian emosi, penguasaan diri dan kedisiplinan kita akan lebih memahami diri sendiri. Ketiga hal ini akan membantu kita mengetahui cara memanfaatkan potensi dalam diri sehingga menjadi manusia yang lebih cerdas secara spiritual. Akan tetapi semuanya akan tidak berarti jika kita hanya berdiam diri, kita harus bentindak untuk mencapai keidupan yang berkualitas.
2.     Rendah Hati
Kedua kata ini mungkin telah pudar dan hampir hilang dari diri seseorang di zaman sekarang. Karena sekarang sering kita melihat orang-orang yang merasa dirinya lebih hebat dari orang lain dan menganggap remeh orang lain. Padahal yang memiliki sifat “lebih diantara yang lebih” hanyalah Allah swt.
Perlu kita ingat bahwa kerendahan hati melekat dalam karakter orang-orang yang telah menemukan jati dirinya. Orang-orang yang seperti itu memiliki sikap-sikap yang berintegrasi, rela memaafkan dan mempunyai pengendalian diri yang tinggi. Kerendah hatian juga mencerminkan kecerdasan spiritual seseorang. Seseorang yang tidak bisa menunjukkan sikap rendah hati, berarti belum mencapai kedamaian dengan dirinya. Ingatlah pepatah “ibarat padi, semakin berisi semakin merunduk”.
3.     Disiplin Diri
Setiap kita ingin memperoleh kesuksesan di dalam hidup ini. akan tetapi kesuksesan berbeda dengan mi instan. Karena kesuksesan tidak didapatkan dengan seketika akan tetapi kesuksesan adalah buah dari usaha dan kerja keras yang selama ini kita lakukan.
Setiap kesuksesan membutuhkan pengorbanan. Bahkan pengorbanan yang telah dilakukan oleh orang-orang yang telah sukses sangatlah besar. Mereka telah mengorbankan waktu, tenaga, usaha, bahkan segala yang mereka miliki untuk menggapai kesuksesan. Salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam menggapai kesuksesan adalah kedisiplinan. Berikut adalah beberapa hal yang mendukung pembentukan kedisiplinan:
·         Tentukan target-target jangka pendek yang ingin dicapai
·         Susun target tersebut sesuai urutan prioritas
·         Buat jadwal kegiatan secara tertulis
·         Jalankan kegiatan sesuai jadwal
·         Terakhir dan yang paling penting adalah, berusaha untuk tetap konsisten.
4.     I-K-H-L-A-S
Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, hitung berapa banyak kejadian yang melibatkan interaksi kita kepada orang lain dalam satu hari. Terkadang orang bersalah kepada kita, dan begitu pula sebaliknya. Disinilah pentingnya sifat pemaaf dan sifat ini adalah salah satu cirri orang yang rendah hati. Jika kita memaafkan kesalahan orang lain maka hubungan kita akan menjadi labih baik dan hidup pun akan menjadi lebih menyenangkan.
Singkatnya, marilah kita bersikap lemah lembut dan penuh pengendalian diri. Jangan pernah membiarkan emosi kita lepas kendali. Marah adalah hal yang boleh, akan tetapi jangan membiarkan kita menyampaikannya dengan sikap yang kasar. Sampaikan kemarahan itu dalam kata-kata yang membangun dan bahasa yang santun.
5.     Mengalah Bukan Kalah
Terkadang, kita harus mengalah untuk kebaikan dalam hidup ini. akan tetapi perlu kita ingat bahwa baik kekalahan maupun kegagalan, kedua-duanya adalah proses menuju kesuksesan.
Berproses dengan baik adalah bagian penting dari sebuah cita-cita. Maka jika kita ingin berhasil pandanglah bahwa kebaikan berawal dari proses yang tengah kita kerjakan. Jalanilah proses sebaik-baiknya, karena keberhasilan tergantung pada proses tersebut.
6.     Belajar Melayani
Upaya mengalahkan diri sendiri bisa dimulai dengan belajar melayani orang lain. Kemauan ini mencerminkan jiwa kepemimpinan sejati. Karena sejatinya manusia itu senang dilayani, diberi hak-hak istimewa, dan dihormati. Oleh karena itu perlu kita sadari bahwa salah satu prinsip dalam menangani manusia adalah membuat orang lain merasa penting.
Satu hal penting yang perlu kita perhatikan adalah perlunya menghargai orang lain. Setiap pribadi yang rendah hati akan memandang orang lain sebagai sesama ciptaan Allah swt yang memiliki kekhasan. Oleh sebab itu, dia akan senantiasa membuat orang lain merasa penting. Karena sesungguhnya setiap pribadi memang istimewa dan berhak untuk dihargai.
7.     Membuka diri
Mendengarkan pendapat dan menerima saran dari orang lain adalah salah satu ciri orang yang rendah hati. Cukup dengan mendengarkan saja, kita sudah bisa menguatkan hati orang lain yang sedang dilanda kesedihan dan kesulitan. Mendengarkan berarti mau membuka diri dan menerima, sebuah keadaan yang menggambarkan kerelaan untuk menerima kelebihan dan kekurangan orang lain serta kekurangan kita sendiri.
Inilah hal yang harus dimiliki agar kita bisa mengalahkan musuh terbesar kita, yaitu musuh yang bersemayan di dalam diri kita sendiri. Dan Semoga kita termasuk orang yang rendah hati dan memiliki tingkat spiritual dan kualitas diri yang tinggi dan menjadi pribadi yang memiliki karakter. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment