Diri kita ini ibarat musuh
nomor satu. Sehebat-hebatnya orang lain yang menjadi musuh kita, ternyata lebih
sulit untuk bisa mengalahkan diri sendiri. Oleh karena itu, sejatinya orang
yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya sendiri.
Mengalah
untuk menang
Pengendalian diri merupakan
salah satu unsur penting yang memperkaya kehidupan spiritual kita. Pada
dasarya, pengendalian diri adalah usaha untuk menaklukkan musuh terbesar kita,
yaitu diri kita sendiri. Jika kita dapat menaklukkannya maka bisa dibilang kita
telah mencapai derajat spiritual yang tinggi. Namun untuk bisa menggapainya,
kita memerlukan kedisiplinan, proses, dan pembiasaan secara rutin dan berkelanjutan.
Allah swt menganugerahkan
manusia kesadaran diri. Kesadaran itu memungkinkan kita mampu mengendalikan
diri. Selain itu, kesadaran diri membuat kita sepenuhnya menyadari seluruh
perasaan dan emosi. Namun sering kali kita lupa diri sehingga lepas kendali
atas emosi, perasaan dan keberadaan diri kita. Ingatlah bahwa kekuatan seorang
manusia bukan dari padatnya otot tubuh yang ia miliki, tetapi berhubungan erat
dengan kemampuannya mengendalikan dan mengelola diri.
1.
Mengalah
dan Dimensinya
Mengalahkan diri sendiri
memiliki dua dimensi, yaitu dimensi pengendalian emosi dan dimensi
kedisiplinan. Dengan mengendalikan emosi, kita mampu mengenali, memahami, serta
mengelola emosi. Sedangkan kedisiplinan membuat kita bisa menempuh tahap-tahap
pencapaian tujuan secara tapat waktu dan teratur. Agar kita bisa mencapai
keduanya, kita harus mengubah anggapan bahwa emosi terjadi begitu saja. Karena
rasa marah, takut, sedih, senang, benci, dan sebagainya adalah respon terhadap
peristiwa yang terjadi.
Melalui pengendalian
emosi, penguasaan diri dan kedisiplinan kita akan lebih memahami diri sendiri.
Ketiga hal ini akan membantu kita mengetahui cara memanfaatkan potensi dalam
diri sehingga menjadi manusia yang lebih cerdas secara spiritual. Akan tetapi
semuanya akan tidak berarti jika kita hanya berdiam diri, kita harus bentindak
untuk mencapai keidupan yang berkualitas.
2.
Rendah Hati
Kedua kata ini mungkin
telah pudar dan hampir hilang dari diri seseorang di zaman sekarang. Karena
sekarang sering kita melihat orang-orang yang merasa dirinya lebih hebat dari
orang lain dan menganggap remeh orang lain. Padahal yang memiliki sifat “lebih
diantara yang lebih” hanyalah Allah swt.
Perlu kita ingat bahwa
kerendahan hati melekat dalam karakter orang-orang yang telah menemukan jati
dirinya. Orang-orang yang seperti itu memiliki sikap-sikap yang berintegrasi,
rela memaafkan dan mempunyai pengendalian diri yang tinggi. Kerendah hatian
juga mencerminkan kecerdasan spiritual seseorang. Seseorang yang tidak bisa
menunjukkan sikap rendah hati, berarti belum mencapai kedamaian dengan dirinya.
Ingatlah pepatah “ibarat padi, semakin berisi semakin merunduk”.
3.
Disiplin
Diri
Setiap kita ingin
memperoleh kesuksesan di dalam hidup ini. akan tetapi kesuksesan berbeda dengan
mi instan. Karena kesuksesan tidak didapatkan dengan seketika akan tetapi
kesuksesan adalah buah dari usaha dan kerja keras yang selama ini kita lakukan.
Setiap kesuksesan
membutuhkan pengorbanan. Bahkan pengorbanan yang telah dilakukan oleh
orang-orang yang telah sukses sangatlah besar. Mereka telah mengorbankan waktu,
tenaga, usaha, bahkan segala yang mereka miliki untuk menggapai kesuksesan.
Salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam menggapai kesuksesan adalah
kedisiplinan. Berikut adalah beberapa hal yang mendukung pembentukan
kedisiplinan:
·
Tentukan target-target jangka pendek yang ingin
dicapai
·
Susun target tersebut sesuai urutan prioritas
·
Buat jadwal kegiatan secara tertulis
·
Jalankan kegiatan sesuai jadwal
·
Terakhir dan yang paling penting adalah,
berusaha untuk tetap konsisten.
4.
I-K-H-L-A-S
Mulai dari bangun tidur
hingga tidur kembali, hitung berapa banyak kejadian yang melibatkan interaksi
kita kepada orang lain dalam satu hari. Terkadang orang bersalah kepada kita,
dan begitu pula sebaliknya. Disinilah pentingnya sifat pemaaf dan sifat ini
adalah salah satu cirri orang yang rendah hati. Jika kita memaafkan kesalahan
orang lain maka hubungan kita akan menjadi labih baik dan hidup pun akan
menjadi lebih menyenangkan.
Singkatnya, marilah kita
bersikap lemah lembut dan penuh pengendalian diri. Jangan pernah membiarkan
emosi kita lepas kendali. Marah adalah hal yang boleh, akan tetapi jangan
membiarkan kita menyampaikannya dengan sikap yang kasar. Sampaikan kemarahan
itu dalam kata-kata yang membangun dan bahasa yang santun.
5.
Mengalah
Bukan Kalah
Terkadang, kita harus
mengalah untuk kebaikan dalam hidup ini. akan tetapi perlu kita ingat bahwa
baik kekalahan maupun kegagalan, kedua-duanya adalah proses menuju kesuksesan.
Berproses dengan baik
adalah bagian penting dari sebuah cita-cita. Maka jika kita ingin berhasil
pandanglah bahwa kebaikan berawal dari proses yang tengah kita kerjakan. Jalanilah
proses sebaik-baiknya, karena keberhasilan tergantung pada proses tersebut.
6.
Belajar
Melayani
Upaya mengalahkan diri
sendiri bisa dimulai dengan belajar melayani orang lain. Kemauan ini
mencerminkan jiwa kepemimpinan sejati. Karena sejatinya manusia itu senang
dilayani, diberi hak-hak istimewa, dan dihormati. Oleh karena itu perlu kita
sadari bahwa salah satu prinsip dalam menangani manusia adalah membuat orang
lain merasa penting.
Satu hal penting yang
perlu kita perhatikan adalah perlunya menghargai orang lain. Setiap pribadi
yang rendah hati akan memandang orang lain sebagai sesama ciptaan Allah swt
yang memiliki kekhasan. Oleh sebab itu, dia akan senantiasa membuat orang lain
merasa penting. Karena sesungguhnya setiap pribadi memang istimewa dan berhak
untuk dihargai.
7.
Membuka
diri
Mendengarkan pendapat dan
menerima saran dari orang lain adalah salah satu ciri orang yang rendah hati. Cukup
dengan mendengarkan saja, kita sudah bisa menguatkan hati orang lain yang
sedang dilanda kesedihan dan kesulitan. Mendengarkan berarti mau membuka diri
dan menerima, sebuah keadaan yang menggambarkan kerelaan untuk menerima
kelebihan dan kekurangan orang lain serta kekurangan kita sendiri.
Inilah hal yang harus dimiliki agar kita bisa
mengalahkan musuh terbesar kita, yaitu musuh yang bersemayan di dalam diri kita
sendiri. Dan Semoga kita termasuk orang yang rendah hati dan memiliki tingkat
spiritual dan kualitas diri yang tinggi dan menjadi pribadi yang memiliki
karakter. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.
ConversionConversion EmoticonEmoticon