Ilmu yang terbaik untuk
mensucikan jiwa adalah (ilmu yang berkaitan dengan) mentauhidkan Allah swt dan
manaati-Nya dan menaati Rasul-Nya. Penjabarannya dalam bentik mentauhidkan Alla
swt, ikhlas kepada-Nya, merealisasikan makna La Ilaha Illallah dengan cara
mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada Allah swt dan meninggalkan
peribadahan selain-Nya, serta mengikhlaskan setiap amal kepada-Nya. Kemudian
menjalankan perintah-perintah lain seperti shalat, zakat dan sebagainya.
Meninggalkan hal-hal yang diharamkan oleh Allah swt dan mempergauli sesame
dengan akhlak yang baik, santun, ramah, sabar, dermawan, dan mulia.
Demikianlah seharusnya seorang
mukmin bersikap. Rasulullah saw bersabda, Kebaikan
itu adalah berakhlak yang baik (Hadits shahih)
Beliau juga bersabda, Saya memberikan jaminan rumah di pinggiran
surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar.
Saya memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan
kedustaan walupun dia bercanda. Saya memberikan jamian rumah di surga yang
tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaqnya (HR. Abu Dawud, no 4800;
dishahihkan an-Nawawi).
Maka sikap santun, ramah,
dermawan, akhlak yang baik dan bersegera melakukan kebaikan, menjauhi perbuatan
tercela, dan bersemangat memberikan manfaat kepada orang lain, semua ini adalah
akhlak mulai yang dapat mensucikan jiwa (seseorang), sebagaimana firman Allah
swt
Sungguh
beruntung orang yang mensucikannya (jiwa itu) (QS. As-Syams [91]: 9).
Maksudnya dari ayat yang mulia ini adalah
mensucikan jiwa dengan menaati Allah swt dan menaati Rasul-Nya saw serta
mengikuti syariatnya, memberikan manfaat bagi orang lain dan menyayangi mereka.
Allah juga berfirman
Dan
sungguh rugi orang yang mengotorinya (QS. As-Syams [91]: 10)
Maksud dari ayat ini adalah sungguh rugi orang
yang mengotori jiwanya dengan berbagai dosa dan kesalahan.
Wallahua’lam Bissawab
Sumber: Syaikh Ibnu Baz Rahimahullah
1 komentar:
Click here for komentarsangat bermanfaat. terima kasih ilmunya
ConversionConversion EmoticonEmoticon