Allah swt menciptakan manusia
hanya untuk beribadah kepada-Nya. Oleh kerena itu Allah swt mengutus para Rasul
dengan membawa agama yang haq, untuk membimbing manusia menuju cara beribadah
yang benar. Allah swt menyebutkan para rasul itu sebagai orang-orang Muslim. Maknanya
adalah orang yang menyerahkan diri, tunduk dan patuh kepada Allah swt. itulah
arti Islam secara umum.
Agama Islam adalah agama yang
haq dan adil, mengajarkan cara-cara bermuamalah dengan seluruh jenis manusia
termasuk mengajarkan sikap seorang muslim kepada orang-orang kafir. Pada artikel
ini kami akan menyampaikan beberapa adab kepada orang kafir. Penjelasan ini
merujuk pada penjelasan Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim, dan kitab-kitab ulama
lainnya.
Seorang muslim meyakini bahwa
seluruh agama selain agama Islam itu batil dan pemeluknya kafir. Allah swt
berfirman
Sesungguhnya
agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam (QS
Ali Imran [3]: 19).
Allah swt juga berfirman
Barang
siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS
Ali Imran [3]: 85).
Dan Allah juga Berfirman
Pada hari
ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagimu (QS
al-Maidah [5]: 3).
Berdasarkan firman Allah
tersebut maka seorang Muslim mengetahui bahwa semua agama sebelum islam telah
dihapus dan Islam menjadi agama semua manusia. Sehingga Allah swt tidak akan menerima
agama kecuali agama Islam juga tidak ridha dengan syariat selain syariat Islam.
Dari sini seorang Muslim meyakini bahwa setiap orang yang tidak tunduk kepada
Allah swt dan tidak menganut Islam maka dia kafir yang harus disikapi dengan
sikap yang telah ditentukan syariat. Diantaranya sebegai berikut.
1.
Tidak menyetujui keberadaannya di atas kekufuran
dan tidak ridha terhadap kekufuran. Kerena ridha kepada kekufuran merupakan
salah satu bentuk kekufuran.
2.
Membenci orang kafir karena Allah swt juga benci
kepadanya. Kerena di dalam Islam, cinta itu karena Allah swt dan begitu juga
benci harus karena Allah. selama Allah swt membenci orang kafir karena
kekufurannya, maka seorang Mukmin juga harus membenci orang kafir tersebut.
3.
Tidak memberikan wala’ (kedekatan, loyalitas, kesetiaan) dan kecintaan kepada orang
kafir. Sebagaimana Allah swt berfirman
Janganlah
orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali (teman akrab, pemimpin,
pelindung, penolong) dengan meninggalkan orang-orang mukmin (QS
Ali Imran [3]: 28).
4.
Bersikap adil dan berbuat baik kepadanya, selama
orang kafir tersebut bukan kafir muharib
(orang kafir yang memerangi kaum Muslimin). Berdasarkan firman Allah swt.
Allah
tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
Negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil (QS
al-Mumtahanah [60]: 8).
5.
Mengasihi orang kafir dengan kasih sayang yang
bersifat umum. Seperti memberi makan jika dia lapar, memberi minum jika dia
haus, mengobati jika dia sakit, menyelamatkannya dari kebinasaan dan tidak
mengganggunya. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda
Kasihilah
orang-orang yang berada di atas bumi, niscaya Dia (Allah) yang berada di atas
langit akan mengasihi kamu (HR. at-Tirmidzi, no. 1924).
6.
Tidak mengganggu harta, darah, dan kehormatan,
selama dia bukan merupakan kafir muharib
(kaum kafir yang memerangi kaum Muslimin) karena itu merupakan kezaliman yang
dilarang oleh Allah swt berdasarkan hadis qudsi berikut ini
Dari Abu Dzarr Ra, dari Nabi saw, beliau
meriwayatkan dari Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: “Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya Aku mengharamkan kedzaliman atas
diri-Ku, dan Aku menjadikan sesuatu yang diharamkan di tangah kalian, maka
janganlah kalian menzhalimi” (HR. Muslim, no. 2577).
7.
Boleh memberikan hadiah kepadanya dan boleh juga
menerima hadiah darinya serta diperbolehkan memakan daging sembelihan Ahli
kitab. Allah swt berfirman
Pada
hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik, makanan (sembelihan) orang-orang
yang diberi Al Kitab itu halal bagimu (QS al-Maidah [5]: 5).
8.
Tidak boleh menikahkan wanita Muslimah dengan
laki-laki kafir (walaupun lelaki ini Ahli kitab). Dan laki-laki Muslim tidak
boleh menikahi wanita kafir, kecuali wanita Ahli kitab. Tentang larangan
menikahkan wanita Muslimah dengan laki-laki kafir, Allah swt berfirman
Mereka
(perempuan-perempuan yang beriman) tidak halal bagi orang-orang kafir itu tidak
halal pula bagi mereka (QS al-Mumtahanah [60]: 10).
Allah swt juga berfirman
Dan janganlah
kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita
budak yang mukmin lebih baik daripada wanita musyrik, walaupun dia menarik
hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan
orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya
budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka
itu mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan
izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada
manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS al-Baqarah [2]:
221).
9.
Tidak mendahului orang kafir dalam mengucap
salam. Jika orang kafir tersebut mengucapkan salam terlebih dahulu, maka cukup
menjawab dengan “Wa ‘Alaikum”. Nabi
saw bersabda
Janganlah
kamu memulai salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasara. Dan jika kamu menemui
salah seorang dari mereka di jalan, maka desaklah ia ke jalan yang paling
sempit/pinggir (HR. Muslim, no. 2167).
10. Kaum muslimin
harus menyelisihi orang kafir dan tidak boleh tasyabbuh (menyerupai) dengannya.
Nabi saw bersabda:
Barang
siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk mereka. (HR.
Abu Dawud, no. 4031)
Tasyabbuh artinya
menyerupai atau meniru. Tasyabbuh
dengan orang kafir yang terlarang adalah meniru atau menyerupai orang kafir
dalam masalah keyakinan, ibadah, kebiasaan, atau model-model perilaku yang
merupakan ciri khas mereka.
Inilah beberapa adab yang
berkaitan dengan orang-orang kafir. Lewat paparan singkat ini, mudah-mudahan
kita dapat mengetahui sikap adil yang diajarkan agama islam dalam menyikapi
orang-orang kafir secara umum.
Wallahu
a’lam bisshawab.
Sumber: Ust. Abu Isma’il Muslim Al-Atsari
ConversionConversion EmoticonEmoticon