10 Adab kepada Orang Kafir



http://markasmuslim14.blogspot.co.id/
Allah swt menciptakan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya. Oleh kerena itu Allah swt mengutus para Rasul dengan membawa agama yang haq, untuk membimbing manusia menuju cara beribadah yang benar. Allah swt menyebutkan para rasul itu sebagai orang-orang Muslim. Maknanya adalah orang yang menyerahkan diri, tunduk dan patuh kepada Allah swt. itulah arti Islam secara umum.
Agama Islam adalah agama yang haq dan adil, mengajarkan cara-cara bermuamalah dengan seluruh jenis manusia termasuk mengajarkan sikap seorang muslim kepada orang-orang kafir. Pada artikel ini kami akan menyampaikan beberapa adab kepada orang kafir. Penjelasan ini merujuk pada penjelasan Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim, dan kitab-kitab ulama lainnya.
Seorang muslim meyakini bahwa seluruh agama selain agama Islam itu batil dan pemeluknya kafir. Allah swt berfirman
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam (QS Ali Imran [3]: 19).
Allah swt juga berfirman
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS Ali Imran [3]: 85).
Dan Allah juga Berfirman
Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagimu (QS al-Maidah [5]: 3).
Berdasarkan firman Allah tersebut maka seorang Muslim mengetahui bahwa semua agama sebelum islam telah dihapus dan Islam menjadi agama semua manusia. Sehingga Allah swt tidak akan menerima agama kecuali agama Islam juga tidak ridha dengan syariat selain syariat Islam. Dari sini seorang Muslim meyakini bahwa setiap orang yang tidak tunduk kepada Allah swt dan tidak menganut Islam maka dia kafir yang harus disikapi dengan sikap yang telah ditentukan syariat. Diantaranya sebegai berikut.
1.        Tidak menyetujui keberadaannya di atas kekufuran dan tidak ridha terhadap kekufuran. Kerena ridha kepada kekufuran merupakan salah satu bentuk kekufuran.
2.        Membenci orang kafir karena Allah swt juga benci kepadanya. Kerena di dalam Islam, cinta itu karena Allah swt dan begitu juga benci harus karena Allah. selama Allah swt membenci orang kafir karena kekufurannya, maka seorang Mukmin juga harus membenci orang kafir tersebut.
3.        Tidak memberikan wala’ (kedekatan, loyalitas, kesetiaan) dan kecintaan kepada orang kafir. Sebagaimana Allah swt berfirman
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali (teman akrab, pemimpin, pelindung, penolong) dengan meninggalkan orang-orang mukmin (QS Ali Imran [3]: 28).
4.        Bersikap adil dan berbuat baik kepadanya, selama orang kafir tersebut bukan kafir muharib (orang kafir yang memerangi kaum Muslimin). Berdasarkan firman Allah swt.
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari Negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil (QS al-Mumtahanah [60]: 8).
5.        Mengasihi orang kafir dengan kasih sayang yang bersifat umum. Seperti memberi makan jika dia lapar, memberi minum jika dia haus, mengobati jika dia sakit, menyelamatkannya dari kebinasaan dan tidak mengganggunya. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda
Kasihilah orang-orang yang berada di atas bumi, niscaya Dia (Allah) yang berada di atas langit akan mengasihi kamu (HR. at-Tirmidzi, no. 1924).
6.        Tidak mengganggu harta, darah, dan kehormatan, selama dia bukan merupakan kafir muharib (kaum kafir yang memerangi kaum Muslimin) karena itu merupakan kezaliman yang dilarang oleh Allah swt berdasarkan hadis qudsi berikut ini
Dari Abu Dzarr Ra, dari Nabi saw, beliau meriwayatkan dari Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: “Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya Aku mengharamkan kedzaliman atas diri-Ku, dan Aku menjadikan sesuatu yang diharamkan di tangah kalian, maka janganlah kalian menzhalimi” (HR. Muslim, no. 2577).
7.        Boleh memberikan hadiah kepadanya dan boleh juga menerima hadiah darinya serta diperbolehkan memakan daging sembelihan Ahli kitab. Allah swt berfirman
Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik, makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu (QS al-Maidah [5]: 5).
8.        Tidak boleh menikahkan wanita Muslimah dengan laki-laki kafir (walaupun lelaki ini Ahli kitab). Dan laki-laki Muslim tidak boleh menikahi wanita kafir, kecuali wanita Ahli kitab. Tentang larangan menikahkan wanita Muslimah dengan laki-laki kafir, Allah swt berfirman
Mereka (perempuan-perempuan yang beriman) tidak halal bagi orang-orang kafir itu tidak halal pula bagi mereka (QS al-Mumtahanah [60]: 10).
Allah swt juga berfirman
Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik daripada wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka itu mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS al-Baqarah [2]: 221).
9.        Tidak mendahului orang kafir dalam mengucap salam. Jika orang kafir tersebut mengucapkan salam terlebih dahulu, maka cukup menjawab dengan “Wa ‘Alaikum”. Nabi saw bersabda
Janganlah kamu memulai salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasara. Dan jika kamu menemui salah seorang dari mereka di jalan, maka desaklah ia ke jalan yang paling sempit/pinggir (HR. Muslim, no. 2167).
10.    Kaum muslimin harus menyelisihi orang kafir dan tidak boleh tasyabbuh (menyerupai) dengannya.
Nabi saw bersabda:
Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk mereka. (HR. Abu Dawud, no. 4031)
Tasyabbuh artinya menyerupai atau meniru. Tasyabbuh dengan orang kafir yang terlarang adalah meniru atau menyerupai orang kafir dalam masalah keyakinan, ibadah, kebiasaan, atau model-model perilaku yang merupakan ciri khas mereka.
Inilah beberapa adab yang berkaitan dengan orang-orang kafir. Lewat paparan singkat ini, mudah-mudahan kita dapat mengetahui sikap adil yang diajarkan agama islam dalam menyikapi orang-orang kafir secara umum.
Wallahu a’lam bisshawab.
Sumber: Ust. Abu Isma’il Muslim Al-Atsari
Previous
Next Post »
Thanks for your comment