Fiqih Menggunakan Tangan Kanan part. 1



http://markasmuslim14.blogspot.co.id/
Pembahasan yang sederhana, mungkin itulah yang akan terbetik dibenak sebagian orang saat menyaksikan judul di atas. Meskipun sederhana, namun jangan salah, sebagian orang masih saja keliru menerapkan penggunaan tangannya. Justru pembahasan materi semacam ini akan kian memantapkan aspek keindahan dan kesempurnaan Islam yang telah dinyatakan oleh Allah swt di dalam Firman-Nya
Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu (Qs al-Maidah [5]: 3).
Al-Quran sebagai sumber hukum Islam menyebutkan penggolongan manusia di akhirat kelak. Menariknya ialah penggolongan umat manusia kelak terbagi menjadi dua golongan. Pertama, golongan yang menerima buku catatan amalnya dengan tangan kanan. Golongan pertama ini adalah orang-orang yang senantiasa taat kepada Allah swt, dan akan memperoleh keselamatan, kebahagiaan, kenikmatan dan keberuntungan di akhirat kelak. Saking gembiranya atas hasil catatannya yang baik, mereka berkemauan memperlihatkannya kepada orang lain. Allah swt berfirman:
Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: “Ambillah, bacalah kitabku (ini)”. (Qs al-Haqqah [69]: 19).
Dan kedua, golongan yang menerima catatan amalnya dengan tangan kiri. Mereka ini adalah kumpulan orang-orang yang dirundung kesedihan dan perasaan hancur karena buruknya catatan yang terkandung di buku amalan mereka. Allah swt berfirman:
Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini)”. (Qs al-Haqqah [69]: 25).
Syaikh al-Utsaimin Rahimahullah mengkiaskan peristiwa di atas dengan peristiwa pada hari penerimaan rapor anak-anak di sekolah. Dapat disaksikan apabila siswa menerima rapor dengan hasil yang baik (lulus ujian), maka ia akan memamerkannya kepada teman-teman dan kaum kerabatnya. Sebaliknya, berbeda dengan siswa yang tidak lulus, maka ia akan berandai-andai agar tidak pernah menerima rapor, apalagi sampai melihatnya.1
Rasulullah saw telah memberikan contoh bagi ummatnya untuk mendahulukan tangan kanan (bagian anggota tubuh sebelah kanan) dalam perkara-perkara baik atau penting. Sementara tangan kiri, beliau menggunakannya untuk hal-hal yang bersangkut paut dengan yang kotor-kotor atau najis. Demikianlah garis besar dari Rasulullah saw. ‘Aisyah Ra menceritakan perihal kaidah tersebut
Bahwa tangan kanan Rasulullah saw dipergunakan dalam bersuci dan makan. Adapun tangan kiri dipakai untuk membersihkan bekas kotoran dari buang hajat dan perkara-perkara yang najis (Hadis shahih riwayat Abu Dawud).
Imam an-Nawawi berkata, “Disunnahkan menggunakan tangan kanan dalam perkara-perkara yang mengandung segi kemuliaan. Dan sebaliknya, menggunakan tangan kiri dalam urusan yang mengandung kejelekan”.2
Sumber:
1 Syarhu Riyadhish Shalihin (4/177)
2 Ibid (4/169)
Previous
Next Post »
Thanks for your comment