Pembahasan yang sederhana,
mungkin itulah yang akan terbetik dibenak sebagian orang saat menyaksikan judul
di atas. Meskipun sederhana, namun jangan salah, sebagian orang masih saja
keliru menerapkan penggunaan tangannya. Justru pembahasan materi semacam ini akan
kian memantapkan aspek keindahan dan kesempurnaan Islam yang telah dinyatakan
oleh Allah swt di dalam Firman-Nya
Pada
hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu (Qs
al-Maidah [5]: 3).
Al-Quran sebagai sumber hukum
Islam menyebutkan penggolongan manusia di akhirat kelak. Menariknya ialah penggolongan
umat manusia kelak terbagi menjadi dua golongan. Pertama, golongan yang menerima
buku catatan amalnya dengan tangan kanan. Golongan pertama ini adalah
orang-orang yang senantiasa taat kepada Allah swt, dan akan memperoleh
keselamatan, kebahagiaan, kenikmatan dan keberuntungan di akhirat kelak. Saking
gembiranya atas hasil catatannya yang baik, mereka berkemauan memperlihatkannya
kepada orang lain. Allah swt berfirman:
Adapun
orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia
berkata: “Ambillah, bacalah kitabku (ini)”. (Qs al-Haqqah [69]: 19).
Dan kedua, golongan yang
menerima catatan amalnya dengan tangan kiri. Mereka ini adalah kumpulan
orang-orang yang dirundung kesedihan dan perasaan hancur karena buruknya
catatan yang terkandung di buku amalan mereka. Allah swt berfirman:
Adapun
orang-orang yang diberikan kepadanya dari sebelah kirinya, maka dia berkata:
“Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini)”. (Qs
al-Haqqah [69]: 25).
Syaikh al-Utsaimin Rahimahullah
mengkiaskan peristiwa di atas dengan peristiwa pada hari penerimaan rapor anak-anak
di sekolah. Dapat disaksikan apabila siswa menerima rapor dengan hasil yang
baik (lulus ujian), maka ia akan memamerkannya kepada teman-teman dan kaum
kerabatnya. Sebaliknya, berbeda dengan siswa yang tidak lulus, maka ia akan
berandai-andai agar tidak pernah menerima rapor, apalagi sampai melihatnya.1
Rasulullah saw telah memberikan
contoh bagi ummatnya untuk mendahulukan tangan kanan (bagian anggota tubuh
sebelah kanan) dalam perkara-perkara baik atau penting. Sementara tangan kiri,
beliau menggunakannya untuk hal-hal yang bersangkut paut dengan yang
kotor-kotor atau najis. Demikianlah garis besar dari Rasulullah saw. ‘Aisyah Ra
menceritakan perihal kaidah tersebut
Bahwa
tangan kanan Rasulullah saw dipergunakan dalam bersuci dan makan. Adapun tangan
kiri dipakai untuk membersihkan bekas kotoran dari buang hajat dan
perkara-perkara yang najis (Hadis shahih riwayat Abu Dawud).
Imam an-Nawawi berkata,
“Disunnahkan menggunakan tangan kanan dalam perkara-perkara yang mengandung
segi kemuliaan. Dan sebaliknya, menggunakan tangan kiri dalam urusan yang
mengandung kejelekan”.2
Sumber:
1 Syarhu Riyadhish Shalihin (4/177)
2 Ibid (4/169)
ConversionConversion EmoticonEmoticon