Sifat Orang-Orang Yang Merugi



http://markasmuslim14.blogspot.co.id/
Kerugian merupakan sesuatu yang ditakuti dan dihindari oleh setiap manusia, namun setiap kali kita berbicara mengenai kerugian sering kali yang terlintas di dalam benak kita adalah kerugian yang sifatnya materi, kerugian yang sifatnya duniawi padahal kerugian yang seperti itu adalah hanyalah merupakan ujian dan cobaan yang Allah timpakan kepada kita. Seyogianya seorang muslim meyakini bahwa di kehidupan yang selanjutnya akan ada kerugian yang sebenarnya, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya di dalam Al-Quran dan Sunnah nabi saw. Hakikat kerugian adalah apa yang telah Allah sebutkan di dalam surah Az-Zumar ayat 15 Allah swt berfirman
Katakanlah wahai Muhammad sesungguhnya orang-orang yang benar-benar merugi itu adalah orang-orang yang rugi diri mereka sendiri dan keluarga mereka pada hari kiamat kelak. Ketahuilah bahwa sesungguhnya itu merupakan kerugian yang sangat nyata (QS. Az-Zumar [39]: 15).
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa hakekat kerugian adalah manakala seseorang terjerumus ke dalam azab Allah swt di akhirat kelak tatkala dia telah mendapatkan kesempatan semasa di dunia untuk menempuh jalan istiqamah namun dia tidak malaluinya. Kerugian kita di dunia hanya membutuhan waktu yang tidak begitu lama kemudian Allah swt menggantikan kerugian tersebut dengan kenikmatan yang lainnya, akan tetapi bila seorang hamba dia rugi di akhirat kelak maka tidak ada yang dapat menyelamatkan dia dari azab Allah swt selain dari amal saleh yang telah dia kerjakan semasa di dunia.
Berikut adalah sifat orang-orang yang merugi yang disebutkan di dalam Al-Quranul karim, harapannya kita menjadi waspada dan menghindarkan diri dari sifat orang-orang yang merugi tersebut.
1.     Mereka yang Melanggar Perjanjian Dengan Allah Swt.
Orang-orang ini adalah mereka yang melanggar perjanjian dengan Allah swt setelah perjanjian mereka dikuatkan tatkala dia masuk islam dan tatkala dia menyatakan dirinya telah beriman kepada Allah swt dan rasul-Nya. Seringkali di dalam hidup ini kita melanggar janji kita tersebut dan keluar dari siratol mustakim, melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah dan meninggalkan apa yang telah diwajibkan kepada kita. Sebagaimana Allah swt telah berfirman
(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang telah diperintahkan Allah untuk disambungkan, dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi (QS. Al-Baqarah [2]: 27).
2.     Mereka yang memutuskan apa yang telah Allah perintahkan untuk disambung
Sifat ini diterangkan Allah swt masih dalam ayat yang sama yaitu QS al-Baqarah: 27. Allah swt memerintahkan kepada kita sekalian untuk menjalin hubungan kekerabatan dengan keluarga kita atau yang dikenal dengan silaturahmi. Allah memerintahkan kepada kita untuk menjalin hubungan yang baik bersama kaum muslimin, bekerja sama dengan mereka di atas kebaikan dan ketakwaan. Namun terkadang ada orang-orang yang justru memecah belah kaum muslimin dan menanamkan nilai-nilai permusuhan di tengah-tengah mereka. Apabila ini dilakukan oleh seorang hamba, maka seseungguhnya dia telah memiliki karakter dan sifat orang-orang yang akan merugi di akhirat kelak.
3.     Mereka yang Mekukan Kerusakan di Muka Bumi
Kerusakan yang dimaksud di sini bukan hanya kerusakan yang sifatnya fisik, akan tetapi juga termasuk kerusakan-kerusakan non-fisik misalnya melakukan kemaksiatan, melakukan hal-hal yang dimurkai oleh Allah swt, mencampur adukkan antara yang Haq dengan yang Batil, semua itu merupakan kerusakan yang dilakukan seorang hamba di muka bumi.
4.     Orang-Orang yang Merasa Aman dari Makar Allah Swt
Di dalam ayat yang lain Allah swt menjelaskan bahwa sifat-sifat orang yang merugi adalah orang yang merasa aman dari makar Allah sehingga dia tertipu dengan kemaksiatan yang dia lakukan dengan alasan bahwa dia senantiasa mendapatkan nikmat dari Allah swt sehingga dengan demikian dia merasa aman dari azab Allah, merasa aman dari murka Allah swt, bahkan dia merasa dirinya memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan Allah swt. karena kenikmatan dunia yang dia rasakan membuat dirinya lupa bahwa dia sebenarnya jauh dari kebenaran dan merasa bahwa Allah swt mencintainya, padahal kenikmatan dunia yang dia rasakan hanyalah bentuk istidraj dan ujian dari Allah swt terhadap dirinya apakah dia termasuk orang-orang yang bersyukur, atau malah menjadi orang yang kufur terhadap nikmat dari Allah swt. di dalam Al-Quran Allah berfirman
Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi (QS. Al-A’raf [7]: 99)
Oleh sebab itu orang-orang yang beriman, mereka senantiasa berusaha untuk melakukan ketaatan kepada Allah swt dan menjauhi larangan-Nya, karena mereka senantiasa merasa terancam dengan azab Allah swt dan murka-Nya apabila dia menyelisihi Allah swt dan Rasul-Nya.
5.     Mereka yang Disibukkan dengan Urusan Dunia
Orang-orang yang selalu disibukkan dengan urusan-urusan dunia hingga mereka melupakan urusan akhirat mereka. Yang selalu disibukkan dengan urusan harta mereka, anak-anak dan keluarga mereka sehingga mereka lalai dan meninggalkan perintah Allah swt. Allah swt berfirman di alam surah Al-Munafiqun
Wahai orang-orang yang beriman janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikanmu dari mengingat Allah. dan barang siapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi (QS. Al-Munafiqun [63]: 9)
6.     Mereka yang Bersusah Payah Mengerjakan Amalan yang Mereka Anggap Sebagai Ibadah
Diantara sifat Orang-orang yang merugi yang selanjutnya adalah mereka yang bersusah payah beramal selama di dunia, dengan amal dan ibadah yang mereka anggap itu adalah ibadah tetapi sangat disayangkan, amalan yang mereka lakukan tersebut tidak berdasarkan ilmu, dan tidak berdasarkan dalil dari Al-Quran dan Sunnah Nabi saw sehingga kemudian apa yang dilakukannya tersebut hanyalah bersandarkan kepada adat dan tradisi dan hanya mengikuti apa yang nenek moyang mereka kerjakan, sebagaimana yang telah difirmankan Allah di dalam al-Quran
Bahkan mereka berkata “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu agama, dan kami mendapat petunjuk untuk mengikuti jejak mereka (QS. Az-Zukhruf [43]: 22)
Maka kemudian Allah swt menjelaskan tentang keadaan orang-orang tersebut di dalam surah Al-Kahfi
Katakanlah (Muhammad), “Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?” (yaitu) Orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya (QS. Al-Kahfi [18]: 103-104).
Semoga Allah swt senantiasa menghindarkan kita dari sifat orang-orang yang merugi sehingga kita dapat berjumpa dengan Allah swt dengan memiliki bekal yang cukup dengan amal ibadah dan amal saleh yang mendapatkan keridhoan dari-Nya. Amin ya rabbal alami. Semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke saudara-saudara kita yang lain.
Sumber : Khutbah Jumat Ust. Zezen Zainal M.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment