Kerugian merupakan sesuatu yang
ditakuti dan dihindari oleh setiap manusia, namun setiap kali kita berbicara
mengenai kerugian sering kali yang terlintas di dalam benak kita adalah
kerugian yang sifatnya materi, kerugian yang sifatnya duniawi padahal kerugian
yang seperti itu adalah hanyalah merupakan ujian dan cobaan yang Allah timpakan
kepada kita. Seyogianya seorang muslim meyakini bahwa di kehidupan yang
selanjutnya akan ada kerugian yang sebenarnya, sebagaimana yang disebutkan oleh
Allah swt dan Rasul-Nya di dalam Al-Quran dan Sunnah nabi saw. Hakikat kerugian
adalah apa yang telah Allah sebutkan di dalam surah Az-Zumar ayat 15 Allah swt
berfirman
Katakanlah
wahai Muhammad sesungguhnya orang-orang yang benar-benar merugi itu adalah
orang-orang yang rugi diri mereka sendiri dan keluarga mereka pada hari kiamat
kelak. Ketahuilah bahwa sesungguhnya itu merupakan kerugian yang sangat nyata (QS.
Az-Zumar [39]: 15).
Ayat ini menjelaskan kepada
kita bahwa hakekat kerugian adalah manakala seseorang terjerumus ke dalam azab
Allah swt di akhirat kelak tatkala dia telah mendapatkan kesempatan semasa di
dunia untuk menempuh jalan istiqamah namun dia tidak malaluinya. Kerugian kita
di dunia hanya membutuhan waktu yang tidak begitu lama kemudian Allah swt
menggantikan kerugian tersebut dengan kenikmatan yang lainnya, akan tetapi bila
seorang hamba dia rugi di akhirat kelak maka tidak ada yang dapat menyelamatkan
dia dari azab Allah swt selain dari amal saleh yang telah dia kerjakan semasa
di dunia.
Berikut adalah sifat
orang-orang yang merugi yang disebutkan di dalam Al-Quranul karim, harapannya
kita menjadi waspada dan menghindarkan diri dari sifat orang-orang yang merugi
tersebut.
1.
Mereka yang
Melanggar Perjanjian Dengan Allah Swt.
Orang-orang ini adalah
mereka yang melanggar perjanjian dengan Allah swt setelah perjanjian mereka
dikuatkan tatkala dia masuk islam dan tatkala dia menyatakan dirinya telah
beriman kepada Allah swt dan rasul-Nya. Seringkali di dalam hidup ini kita
melanggar janji kita tersebut dan keluar dari siratol mustakim, melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah dan
meninggalkan apa yang telah diwajibkan kepada kita. Sebagaimana Allah swt telah
berfirman
(yaitu)
orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu
diteguhkan, dan memutuskan apa yang telah diperintahkan Allah untuk
disambungkan, dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang
rugi (QS. Al-Baqarah [2]: 27).
2.
Mereka yang
memutuskan apa yang telah Allah perintahkan untuk disambung
Sifat ini diterangkan
Allah swt masih dalam ayat yang sama yaitu QS al-Baqarah: 27. Allah swt
memerintahkan kepada kita sekalian untuk menjalin hubungan kekerabatan dengan
keluarga kita atau yang dikenal dengan silaturahmi. Allah memerintahkan kepada
kita untuk menjalin hubungan yang baik bersama kaum muslimin, bekerja sama
dengan mereka di atas kebaikan dan ketakwaan. Namun terkadang ada orang-orang
yang justru memecah belah kaum muslimin dan menanamkan nilai-nilai permusuhan
di tengah-tengah mereka. Apabila ini dilakukan oleh seorang hamba, maka
seseungguhnya dia telah memiliki karakter dan sifat orang-orang yang akan
merugi di akhirat kelak.
3.
Mereka yang
Mekukan Kerusakan di Muka Bumi
Kerusakan yang dimaksud
di sini bukan hanya kerusakan yang sifatnya fisik, akan tetapi juga termasuk
kerusakan-kerusakan non-fisik misalnya melakukan kemaksiatan, melakukan hal-hal
yang dimurkai oleh Allah swt, mencampur adukkan antara yang Haq dengan yang Batil, semua itu merupakan kerusakan yang dilakukan seorang hamba
di muka bumi.
4.
Orang-Orang
yang Merasa Aman dari Makar Allah Swt
Di dalam ayat yang lain
Allah swt menjelaskan bahwa sifat-sifat orang yang merugi adalah orang yang
merasa aman dari makar Allah sehingga dia tertipu dengan kemaksiatan yang dia
lakukan dengan alasan bahwa dia senantiasa mendapatkan nikmat dari Allah swt
sehingga dengan demikian dia merasa aman dari azab Allah, merasa aman dari
murka Allah swt, bahkan dia merasa dirinya memiliki kedudukan yang tinggi di
hadapan Allah swt. karena kenikmatan dunia yang dia rasakan membuat dirinya
lupa bahwa dia sebenarnya jauh dari kebenaran dan merasa bahwa Allah swt
mencintainya, padahal kenikmatan dunia yang dia rasakan hanyalah bentuk istidraj dan ujian dari Allah swt
terhadap dirinya apakah dia termasuk orang-orang yang bersyukur, atau malah
menjadi orang yang kufur terhadap nikmat dari Allah swt. di dalam Al-Quran Allah
berfirman
Atau
apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga)? Tidak ada
yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi (QS.
Al-A’raf [7]: 99)
Oleh sebab itu
orang-orang yang beriman, mereka senantiasa berusaha untuk melakukan ketaatan
kepada Allah swt dan menjauhi larangan-Nya, karena mereka senantiasa merasa
terancam dengan azab Allah swt dan murka-Nya apabila dia menyelisihi Allah swt
dan Rasul-Nya.
5.
Mereka yang
Disibukkan dengan Urusan Dunia
Orang-orang yang selalu
disibukkan dengan urusan-urusan dunia hingga mereka melupakan urusan akhirat
mereka. Yang selalu disibukkan dengan urusan harta mereka, anak-anak dan
keluarga mereka sehingga mereka lalai dan meninggalkan perintah Allah swt.
Allah swt berfirman di alam surah Al-Munafiqun
Wahai
orang-orang yang beriman janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikanmu
dari mengingat Allah. dan barang siapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah
orang-orang yang rugi (QS. Al-Munafiqun [63]: 9)
6.
Mereka yang
Bersusah Payah Mengerjakan Amalan yang Mereka Anggap Sebagai Ibadah
Diantara sifat
Orang-orang yang merugi yang selanjutnya adalah mereka yang bersusah payah
beramal selama di dunia, dengan amal dan ibadah yang mereka anggap itu adalah
ibadah tetapi sangat disayangkan, amalan yang mereka lakukan tersebut tidak
berdasarkan ilmu, dan tidak berdasarkan dalil dari Al-Quran dan Sunnah Nabi saw
sehingga kemudian apa yang dilakukannya tersebut hanyalah bersandarkan kepada
adat dan tradisi dan hanya mengikuti apa yang nenek moyang mereka kerjakan,
sebagaimana yang telah difirmankan Allah di dalam al-Quran
Bahkan
mereka berkata “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu
agama, dan kami mendapat petunjuk untuk mengikuti jejak mereka (QS.
Az-Zukhruf [43]: 22)
Maka kemudian Allah swt
menjelaskan tentang keadaan orang-orang tersebut di dalam surah Al-Kahfi
Katakanlah
(Muhammad), “Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling
rugi perbuatannya?” (yaitu) Orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan
dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya (QS.
Al-Kahfi [18]: 103-104).
Semoga Allah swt senantiasa menghindarkan
kita dari sifat orang-orang yang merugi sehingga kita dapat berjumpa dengan
Allah swt dengan memiliki bekal yang cukup dengan amal ibadah dan amal saleh
yang mendapatkan keridhoan dari-Nya. Amin ya rabbal alami. Semoga bermanfaat
dan jangan lupa di share ke saudara-saudara kita yang lain.
Sumber
: Khutbah Jumat Ust. Zezen Zainal M.
ConversionConversion EmoticonEmoticon