Semangat Dan Energi Dari Dalam



http://markasmuslim14.blogspot.co.id/

Tentunya kita sudah sangat sering mendengar kata semangat, semangat (spirit) adalah sebuah kekuatan yang melebihi kemampuan nalar. Kita bisa menyimak kisah spirit yang mampu melampaui nalar pada Perang Badar.
Sejarah peradaban islam mengenal kisah herois Rasulullah saw bersama umat Islam ketika memerangi kaum Kafir Quraisy pada Perang Badar. Jika menggunakan nalar semata, susah menerima kemengan kaum muslimin yang jumlahnya hanya sepertiga pasukan musuh. Spirit keislamanlah yang menyalakan api jiwa dan raga mereka. Spirit memang mampu mengubah hal yang terkesan mustahil menjadi sesuatu yang mungkin.
Di alam diri kitalah spirit bersemayam. Itulah alasan perlunya kita mengolah energy di dalam diri kita. Pada pembahasan kali ini akan membahas langkah-langkahnya. Jika kita bersungguh-sungguh dalam melakukannya maka spirit akan tumbuh. Akan tetapi jangan lupa membarenginya dengan do’a dan tawakkal kepada Allah swt.
A.     Kita Semua Terlahir Unik
Allah swt. Telah menciptakan mahluk-Nya dengan keunikannya masing-masing. Oleh karena itu kita patut mensyukuri keadaan diri kita saat ini. Coba anda pikirkan, sudah bisa menghirup udara segar dengan Cuma-Cuma pun sudah merupakan nikmat yang luar biasa. Bayingkana jika saat ini kamu terbaring lemah di rumah sakit mengandalkan bantuan oksigen sebagai satu-satunya penyambung hidupmu.
Pada usia kita saati ini mungkin masih ada tingkah laku kita yang menyisakan kebiasaan-kebiasaan khas anak-anak. Masih pantaskah kita melakukannya? Kanya diri kita sendirilah yang bisa menjawabnya. Untuk memaksimalkan potensi yang kita miliki, kita perlu mendata hal-hal yang kita anggap sebagai kelebihan pada diri kita. Kebihan yang dimaksud bukan hanya kelebihan fisik baik itu ketampanan, kecantikan dan lainnya akan tetapi kita harus melihat dari sisi yang lain karena kita semua terlahir unik akan tetapi hanya sedikit yang menyadari kelebihannya tersebut.
B.     Menembus Batas
Dalam diri manusia terdapat komponen fisik dan non fisik yang masing-masing memiliki kekuatan. Kekuatan komponen-Komponen nonfisik justu mengendalikan komponen-komponen fisik. Ibaratnya dibalik kerasnya otot seorang binaragawan tersimpan sebuah kekuatan yang membuatnya terus-menerus mengangkat beban dan menjaga diet setiap hari.
Salah satu komponen nonfisik adalah hasrat. Pernahkah anda ingin minum minuman dingin pada hari yang terik? Itulah hasrat.  Memuaskan hasrat memang nikmat. Jadi tidak mengherankan jika banyak orang yang mau bersusah payah, bahkan sampai banting tulang untuk memenuhinya. Seandainya mereka tau bahwa semakin tinggi kadar hasrat, maka semakin besar pula kerja fisik yang dibutuhkan, mungkin mereka akan berpikir ulang.
Kekuatan jiwalah yang mengendalikan hasrat. Jika jiwa kita dapat mengarahkan kehidupan, maka tindakan dan kinerja kita akan efektif. Akan tetapi disisi lain hasrat juga dapat berdampak negatif bagi kita jika kita membiasakan dan membiarkannya mengendalikan jiwa. Tanpa disadari hidup kita semakin tak bertujuan dan akhirnya menyiksa diri. Oleh karena itu kita harus mampu mengendalikan hasrat tersebut agar justru mendatangkan keuntungan bagi kita, bukan sebaliknya.
Peran potensi kecerdasan (intelligence quotient, IQ) dalam kehidupan manusia memang penting, namun IQ juga perlu diimbangi dengan kecerdasan emosi agar kita dapat menghasilkan karya-karya yang bermanfaat. Sebab, Karya-karya besar tidak akan muncul tanpa pemikiran dan spirit yang besar.
C.     Percaya Diri
Percaya diri (PD) adalah perasaan yakin seseorang dengan kemampuannya. Perasaan ini merupakan hasil pengolahan terhadap sikap mental kita, dan berhungan erat dengan konsep diri kita. Apa sih konsep diri itu? Konsep diri adalah cara kita menganggap diri kita, menilai diri kita, dan mengetahui siapa diri kita. Agar tidak membingungkan berikut penjelasannya.
1.     Diri Ideal
Diri ideal adalah gambaran diri kita yang ideal, misalnya Irfan yang ingin menjadi penulis terkenal yang akan menghasilkan karya besar seperti Andrea Hirata salah satu penulis novel terkenal di negeri ini. Setiap orang boleh memiliki idola karena hal itu memang manusiawi. Akan tetapi sebagai seorang muslim kita harusnya mengidolakan Rasulullah saw di atas idola-idola kita yang lain.
2.     Citra Diri
Citra diri adalah cara kita memandang diri kita. Jika kita merenung pasti kita pernah merasa bahwa diri kita belum mencapai tingkat yang diidam-idamkan. Santai saja, anda tidak sendiri bahkan orang-orang besar bahkan pernah mengalami masa-masa yang sama. Sembari membayangkan kekurangan-kekurangan yang kita miliki, kita harus tetap berfikir positif pada diri kita. Jika tidak maka kita akan selalu merendahkannya, ujung-ujungnya kita jatuh dalam kemalasan dan menyerah kepada keadaan. Padahal jelas di dalam Al-Quran Allah telah berfirman Bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka mengubah keadaan mereka sendiri (QS. Ar-Ra’d [13]: 11). Ayo berubah.
3.     Harga Diri
Harga diri artinya seberapa suku kita terhadap diri kita sendiri. Harga diri kyang kita miliki akan mendorong kita untuk bersikap rendah hati (bukan rendah diri). Jika kerendahhatian sudah menyelimuti kita, maka kita akan menyadari bahwa kemampuan kita hanyalah karunia Allah swt semata. Bukan malah menjadi sombong dan takabur.
Harga diri membuat kita kokoh terhadap rintangan apapun. Kita tidak takut kepada orang lain, sekaligus tidak meremehkan orang lain. Karena sejatinya setiap orang adalah sama yang membedakan adalah seberapa besar iman dan takwa kita kepada Allah swt. Akan tetapi kita juga harus tetap hormat kepada orang yang lebih tua tentunya.
Oke teman-teman itulah beberapa penjelasan tentang  bagaimana kita mengolah spirit (semangat) agar menjadi sesuatu yang positif terhadap diri kita. Karena spirit merupakan kekuatan yang mampu mengalahkan kekuatan logika. Sekarang kita tahu bahwa kita ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki orang lain, yang menjadi nilai tambah bagi diri kita, so be self confident, tetap percaya diri dan jangan hiraukan apa yang orang lain katakan pada diri anda jika perkataannya hanya ingin menjatuhkan anda. Mari menembus batas untuk menjadi seorang yang berkarya besar, tapi ingat karya besarnya jangan hanya di dunia yah, tapi yang lebih penting adalah apa yang kita lakukan buat akhirat kita. Sampai ketemu pada kesempatan berikutnya, saya harap apa yang disampaikan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita semua. silahkan di share.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment