Tentunya kita sudah sangat
sering mendengar kata semangat, semangat (spirit) adalah sebuah kekuatan yang
melebihi kemampuan nalar. Kita bisa menyimak kisah spirit yang mampu melampaui
nalar pada Perang Badar.
Sejarah peradaban islam
mengenal kisah herois Rasulullah saw bersama umat Islam ketika memerangi kaum
Kafir Quraisy pada Perang Badar. Jika menggunakan nalar semata, susah menerima
kemengan kaum muslimin yang jumlahnya hanya sepertiga pasukan musuh. Spirit
keislamanlah yang menyalakan api jiwa dan raga mereka. Spirit memang mampu
mengubah hal yang terkesan mustahil menjadi sesuatu yang mungkin.
Di alam diri kitalah spirit
bersemayam. Itulah alasan perlunya kita mengolah energy di dalam diri kita.
Pada pembahasan kali ini akan membahas langkah-langkahnya. Jika kita
bersungguh-sungguh dalam melakukannya maka spirit akan tumbuh. Akan tetapi
jangan lupa membarenginya dengan do’a dan tawakkal kepada Allah swt.
A.
Kita Semua
Terlahir Unik
Allah swt. Telah
menciptakan mahluk-Nya dengan keunikannya masing-masing. Oleh karena itu kita
patut mensyukuri keadaan diri kita saat ini. Coba anda pikirkan, sudah bisa
menghirup udara segar dengan Cuma-Cuma pun sudah merupakan nikmat yang luar
biasa. Bayingkana jika saat ini kamu terbaring lemah di rumah sakit
mengandalkan bantuan oksigen sebagai satu-satunya penyambung hidupmu.
Pada usia kita saati ini
mungkin masih ada tingkah laku kita yang menyisakan kebiasaan-kebiasaan khas
anak-anak. Masih pantaskah kita melakukannya? Kanya diri kita sendirilah yang
bisa menjawabnya. Untuk memaksimalkan potensi yang kita miliki, kita perlu
mendata hal-hal yang kita anggap sebagai kelebihan pada diri kita. Kebihan yang
dimaksud bukan hanya kelebihan fisik baik itu ketampanan, kecantikan dan
lainnya akan tetapi kita harus melihat dari sisi yang lain karena kita semua
terlahir unik akan tetapi hanya sedikit yang menyadari kelebihannya tersebut.
B.
Menembus
Batas
Dalam diri manusia
terdapat komponen fisik dan non fisik yang masing-masing memiliki kekuatan. Kekuatan
komponen-Komponen nonfisik justu mengendalikan komponen-komponen fisik.
Ibaratnya dibalik kerasnya otot seorang binaragawan tersimpan sebuah kekuatan
yang membuatnya terus-menerus mengangkat beban dan menjaga diet setiap hari.
Salah satu komponen nonfisik
adalah hasrat. Pernahkah anda ingin minum minuman dingin pada hari yang terik?
Itulah hasrat. Memuaskan hasrat memang
nikmat. Jadi tidak mengherankan jika banyak orang yang mau bersusah payah,
bahkan sampai banting tulang untuk memenuhinya. Seandainya mereka tau bahwa
semakin tinggi kadar hasrat, maka semakin besar pula kerja fisik yang
dibutuhkan, mungkin mereka akan berpikir ulang.
Kekuatan jiwalah yang
mengendalikan hasrat. Jika jiwa kita dapat mengarahkan kehidupan, maka tindakan
dan kinerja kita akan efektif. Akan tetapi disisi lain hasrat juga dapat
berdampak negatif bagi kita jika kita membiasakan dan membiarkannya
mengendalikan jiwa. Tanpa disadari hidup kita semakin tak bertujuan dan
akhirnya menyiksa diri. Oleh karena itu kita harus mampu mengendalikan hasrat
tersebut agar justru mendatangkan keuntungan bagi kita, bukan sebaliknya.
Peran potensi kecerdasan
(intelligence quotient, IQ) dalam kehidupan manusia memang penting, namun IQ
juga perlu diimbangi dengan kecerdasan emosi agar kita dapat menghasilkan
karya-karya yang bermanfaat. Sebab, Karya-karya besar tidak akan muncul tanpa
pemikiran dan spirit yang besar.
C.
Percaya
Diri
Percaya diri (PD) adalah
perasaan yakin seseorang dengan kemampuannya. Perasaan ini merupakan hasil
pengolahan terhadap sikap mental kita, dan berhungan erat dengan konsep diri
kita. Apa sih konsep diri itu? Konsep diri adalah cara kita menganggap diri
kita, menilai diri kita, dan mengetahui siapa diri kita. Agar tidak
membingungkan berikut penjelasannya.
1.
Diri
Ideal
Diri
ideal adalah gambaran diri kita yang ideal, misalnya Irfan yang ingin menjadi
penulis terkenal yang akan menghasilkan karya besar seperti Andrea Hirata salah
satu penulis novel terkenal di negeri ini. Setiap orang boleh memiliki idola
karena hal itu memang manusiawi. Akan tetapi sebagai seorang muslim kita
harusnya mengidolakan Rasulullah saw di atas idola-idola kita yang lain.
2.
Citra Diri
Citra
diri adalah cara kita memandang diri kita. Jika kita merenung pasti kita pernah
merasa bahwa diri kita belum mencapai tingkat yang diidam-idamkan. Santai saja,
anda tidak sendiri bahkan orang-orang besar bahkan pernah mengalami masa-masa
yang sama. Sembari membayangkan kekurangan-kekurangan yang kita miliki, kita
harus tetap berfikir positif pada diri kita. Jika tidak maka kita akan selalu
merendahkannya, ujung-ujungnya kita jatuh dalam kemalasan dan menyerah kepada
keadaan. Padahal jelas di dalam Al-Quran Allah telah berfirman Bahwa Allah
tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka mengubah keadaan mereka
sendiri (QS. Ar-Ra’d [13]: 11). Ayo berubah.
3.
Harga Diri
Harga
diri artinya seberapa suku kita terhadap diri kita sendiri. Harga diri kyang
kita miliki akan mendorong kita untuk bersikap rendah hati (bukan rendah diri).
Jika kerendahhatian sudah menyelimuti kita, maka kita akan menyadari bahwa
kemampuan kita hanyalah karunia Allah swt semata. Bukan malah menjadi sombong
dan takabur.
Harga
diri membuat kita kokoh terhadap rintangan apapun. Kita tidak takut kepada
orang lain, sekaligus tidak meremehkan orang lain. Karena sejatinya setiap
orang adalah sama yang membedakan adalah seberapa besar iman dan takwa kita
kepada Allah swt. Akan tetapi kita juga harus tetap hormat kepada orang yang
lebih tua tentunya.
Oke teman-teman itulah beberapa
penjelasan tentang bagaimana kita
mengolah spirit (semangat) agar menjadi sesuatu yang positif terhadap diri
kita. Karena spirit merupakan kekuatan yang mampu mengalahkan kekuatan logika.
Sekarang kita tahu bahwa kita ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki orang
lain, yang menjadi nilai tambah bagi diri kita, so be self confident, tetap
percaya diri dan jangan hiraukan apa yang orang lain katakan pada diri anda
jika perkataannya hanya ingin menjatuhkan anda. Mari menembus batas untuk
menjadi seorang yang berkarya besar, tapi ingat karya besarnya jangan hanya di
dunia yah, tapi yang lebih penting adalah apa yang kita lakukan buat akhirat
kita. Sampai ketemu pada kesempatan berikutnya, saya harap apa yang disampaikan
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita semua. silahkan di share.
ConversionConversion EmoticonEmoticon