Kita semua pasti mendambakan
bertambahnya nikmat yang Allah berikan kepada kita, bagaimana cara agar nikmat
tersebut bertambah? Nabi menjelaskan kepada kita untuk selalu melihat orang
berada di bawah kita agar kita bersyukur. Kata para ulama kaidahnya adalah jika
kita diberi nikmat maka selalu kita melihat ke bawah, dan jika kita diberikan
cobaan maka lihat orang yang di atas kita. Misalnya, jika kendaraan kita masih
sepeda, maka jangan melihat orang yang punya motor. Syukuri sepeda kita maka
Allah akan pindahkan ke motor. Begitu pula jika kita naik motor, maka jangan
melihat orang punya mobil, dan seterusnya. Syukuri apa yang kita miliki dan
selalu ucapkan Alhamdulillah. Sebagian para ulama salaf dari kalangan Tabi’in
jika sedang beraktivitas dan tidak sedang berbicara dengan seseorang maka lisan
mereka selalu mengucap Alhamdulillah dan Astagfirullah (mensyukuri nikmat Allah
dan bertaubat dari dosa yang telah kita lakukan). Karena inilah kuncinya agar bertambahnya
nikmat, senantiasa kita bersyukur kepada Allah swt.
Akan tetapi yang terjadi saat
ini mengapa sangat jarang umat islam yang bersyukur karena mereka baru mau
bersyukur yang dianggap mereka adalah nikmat dan jika mereka belum
menganggapnya sebagai nikmat, maka mereka tidak bersyukur. Sebagai contoh ada
seseorang yang menargetkan untuk mendapatkan mobil, akan tetapi yang diberikan
Allah kepadanya motor maka dia meremehkan hal tersebut, padahal motor inilah
yang setia mengantarkan dia kemana pun dia pergi. Maka kita harus mengubah
persepsi pikiran kita dan senantiasa mensyukuri apa yang ada maka Allah akan
menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik insya Allah. Kata para ulama,
manusia ada tiga tingkatan diantarnya :
1.
Tingkatan
orang yang paling bawah
Yang dimaksud dengan
tingkatan ini adalah orang yang diberikan nikmat akan tetapi tidak pernah
bersyukur. Cirri orang yang berada pada tingkatan ini adalah orang yang dalam
hidupnya hanya berisi keluhan. Senantiasa selalu berkeluh kesah dengan apa yang
dia miliki dan dia lupa akan nikmat yang telah Allah berikan kepadanya.
2.
Tingkatan
Menengah
Ini merupakan tingkatan
standar, yang termasuk dalam tingkatan ini adalah orang Mukmin. Rasulullah saw
bersabda, “sungguh mengagumkan perkara orang mukmin dan ini tidak dimiliki
kecuali orang-orang yang beriman, jika dia diberikan nikmat dia bersyukur dan
jika diberikan cobaan dia bersabar. Kata para ulama sabar adalah menerima
takdir Allah swt lalu ikhtiar untuk mencari jalan keluarnya.
3.
Tingkatan
Tertinggi
Orang–orang yang
termasuk ke dalam golongan ini adalah orang yang ketika diberikan nikmat dia
bersyukur dan ketika diberikan cobaan dia juga bersyukur. Bahkan sebagian
diantara pada sahabat mereka bermuhasabah dan beristigfar jika dalam setahun
mereka tidak pernah sakit. Karena nabi berkata jika Allah mencintai hambanya
maka Dia akan mengujinya dan sakit merupakan salah satu ujian dari Allah swt.
dan jika ujian Allah datang maka tidak ada waktu untuk bermaksiat. Untuk memahami
tingkatan ini, jika kita diberi cobaan bagaimana kita bisa bersyukur? Ulama
memberikan gambaran adalah dengan cara kita membayangkan sesuatu yang lebih
berat dari itu. Contohnya ketika misalnya kita pulang kerja dan mendapati rumah
kita dilanda kebakaran, di dalam islam jika sesuatu sedang terjadi, kita
dianjurkan untuk tidak bertanya kenapa terjadi, akan tetapi kita dianjurkan
untuk mengucapkan “Allah sudah takdirkan dan Allah melakukan yang Dia mau” dan
mencari solusinya. Namun setelah mencari pertolongan rumah kita tidak bisa
disematkan, pada kondisi ini kita masih harus tetap bersyukur karena pada saat
kejadian itu terjadi kita tidak berada di dalam rumah, dan masih diberi
kesempatan oleh Allah untuk hidup di dunia ini. dan Allah akan mengabulkan do’a
seorang hamba yang telah ditimpa musibah. Maka dianjurkan kita berdo’a ketika
ditimpa musibah.
Inilah tips yang harus
dilakukan agar nikmat yang Allah berikan kepada kita terus bertambah, dan
beberapa penjelasan mengenai tingkatan manusia ketika diberi nikmat dan cobaan,
semoga dengan ini bisa membuat pemikiran kita terbuka bahwa ternyata ada
hal-hal yang kita anggap buruk akan tetapi sebenarnya itu adalah sebuah nikmat
dari Allah swt. dan mudah-mudahan kita semua berapa pada level tertinggi di
mana ketika diberi nikmat kita bersyukur dan ketika diberi cobaan kita juga
bersyukur kepada Allah swt. Demikian, semoga bermanfaat dan jangan lupa di
share ke saudara kita yang lain.
ConversionConversion EmoticonEmoticon