Agar Nikmat dan Rezeki Terus Bertambah



http://markasmuslim14.blogspot.co.id/

Kita semua pasti mendambakan bertambahnya nikmat yang Allah berikan kepada kita, bagaimana cara agar nikmat tersebut bertambah? Nabi menjelaskan kepada kita untuk selalu melihat orang berada di bawah kita agar kita bersyukur. Kata para ulama kaidahnya adalah jika kita diberi nikmat maka selalu kita melihat ke bawah, dan jika kita diberikan cobaan maka lihat orang yang di atas kita. Misalnya, jika kendaraan kita masih sepeda, maka jangan melihat orang yang punya motor. Syukuri sepeda kita maka Allah akan pindahkan ke motor. Begitu pula jika kita naik motor, maka jangan melihat orang punya mobil, dan seterusnya. Syukuri apa yang kita miliki dan selalu ucapkan Alhamdulillah. Sebagian para ulama salaf dari kalangan Tabi’in jika sedang beraktivitas dan tidak sedang berbicara dengan seseorang maka lisan mereka selalu mengucap Alhamdulillah dan Astagfirullah (mensyukuri nikmat Allah dan bertaubat dari dosa yang telah kita lakukan).  Karena inilah kuncinya agar bertambahnya nikmat, senantiasa kita bersyukur kepada Allah swt.
Akan tetapi yang terjadi saat ini mengapa sangat jarang umat islam yang bersyukur karena mereka baru mau bersyukur yang dianggap mereka adalah nikmat dan jika mereka belum menganggapnya sebagai nikmat, maka mereka tidak bersyukur. Sebagai contoh ada seseorang yang menargetkan untuk mendapatkan mobil, akan tetapi yang diberikan Allah kepadanya motor maka dia meremehkan hal tersebut, padahal motor inilah yang setia mengantarkan dia kemana pun dia pergi. Maka kita harus mengubah persepsi pikiran kita dan senantiasa mensyukuri apa yang ada maka Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik insya Allah. Kata para ulama, manusia ada tiga tingkatan diantarnya :
1.     Tingkatan orang yang paling bawah
Yang dimaksud dengan tingkatan ini adalah orang yang diberikan nikmat akan tetapi tidak pernah bersyukur. Cirri orang yang berada pada tingkatan ini adalah orang yang dalam hidupnya hanya berisi keluhan. Senantiasa selalu berkeluh kesah dengan apa yang dia miliki dan dia lupa akan nikmat yang telah Allah berikan kepadanya.
2.     Tingkatan Menengah
Ini merupakan tingkatan standar, yang termasuk dalam tingkatan ini adalah orang Mukmin. Rasulullah saw bersabda, “sungguh mengagumkan perkara orang mukmin dan ini tidak dimiliki kecuali orang-orang yang beriman, jika dia diberikan nikmat dia bersyukur dan jika diberikan cobaan dia bersabar. Kata para ulama sabar adalah menerima takdir Allah swt lalu ikhtiar untuk mencari jalan keluarnya.
3.     Tingkatan Tertinggi
Orang–orang yang termasuk ke dalam golongan ini adalah orang yang ketika diberikan nikmat dia bersyukur dan ketika diberikan cobaan dia juga bersyukur. Bahkan sebagian diantara pada sahabat mereka bermuhasabah dan beristigfar jika dalam setahun mereka tidak pernah sakit. Karena nabi berkata jika Allah mencintai hambanya maka Dia akan mengujinya dan sakit merupakan salah satu ujian dari Allah swt. dan jika ujian Allah datang maka tidak ada waktu untuk bermaksiat. Untuk memahami tingkatan ini, jika kita diberi cobaan bagaimana kita bisa bersyukur? Ulama memberikan gambaran adalah dengan cara kita membayangkan sesuatu yang lebih berat dari itu. Contohnya ketika misalnya kita pulang kerja dan mendapati rumah kita dilanda kebakaran, di dalam islam jika sesuatu sedang terjadi, kita dianjurkan untuk tidak bertanya kenapa terjadi, akan tetapi kita dianjurkan untuk mengucapkan “Allah sudah takdirkan dan Allah melakukan yang Dia mau” dan mencari solusinya. Namun setelah mencari pertolongan rumah kita tidak bisa disematkan, pada kondisi ini kita masih harus tetap bersyukur karena pada saat kejadian itu terjadi kita tidak berada di dalam rumah, dan masih diberi kesempatan oleh Allah untuk hidup di dunia ini. dan Allah akan mengabulkan do’a seorang hamba yang telah ditimpa musibah. Maka dianjurkan kita berdo’a ketika ditimpa musibah.
Inilah tips yang harus dilakukan agar nikmat yang Allah berikan kepada kita terus bertambah, dan beberapa penjelasan mengenai tingkatan manusia ketika diberi nikmat dan cobaan, semoga dengan ini bisa membuat pemikiran kita terbuka bahwa ternyata ada hal-hal yang kita anggap buruk akan tetapi sebenarnya itu adalah sebuah nikmat dari Allah swt. dan mudah-mudahan kita semua berapa pada level tertinggi di mana ketika diberi nikmat kita bersyukur dan ketika diberi cobaan kita juga bersyukur kepada Allah swt. Demikian, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke saudara kita yang lain.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment