8 Etika Ketika Menuntut Ilmu Penuntut Ilmu Wajib Tau



http://markasmuslim14.blogspot.co.id/
Para pembaca dimanapun anda berada, jika sebelumnya kami telah membahas 8 Etika Sebelum Menuntut Ilmu maka pada kesempatan ini kami akan membahas bagaimana etika ketika sedang Menuntut Ilmu agar ilmu yang kita terima nantinya mendapatkan keberkahan dari Allah swt dan akan bermanfaat baik pada diri kita maupan orang lain. Langsung saja berikut Etika ketika Menuntut Ilmu diantaranya:
1.     Sopan Santun Terhadap Guru
Etika ini wajib dimiliki oleh seorang penunut ilmu. Hendaklah dia menghormati dan menghargai gurunya, dan tidak boleh berbicara tentang gurunya kecuali atas seizinnya. Ibnu Jama’ah berkata, “Seorang penunutut ilmu harus patuh kepada gurunya, dia tidak boleh keluar dari pendapat dan aturannya. Hendaklah dia seperti seorang yang sakit yang berada dalam lindungan seorang dikter ahli. Senantiasa meminta saran dan petunjuknya, mencari ridha dalam setiap keputusan berlaku hormat dan santun kepadanya”.
Namun yang harus diingat adalah sikap tersebut bukanlah dimaksudkan untuk mensucikan bahkan mengagungkan guru secara berlabihan. Akan tetapi hanya berupa etika yang harus dimiliki oleh penuntut ilmu terhadap orang yang berilmu, sekaligus menyadari keberadannya.
Seorang penuntut ilmu harus mengetahui hak gurunya, tidak boleh melupakan jasa-jasanya dan senantiasa menghormatinya, atau membantah tuduhan-tuduhan terhadap gurunya.
2.     Berdialog dan Memberikan Pertanyaan
Berdialog ketika menuntut ilmu adalah cara yang baik untuk meningkatkan motivasi belajar. Nabi Muhammad saw menggunakan metode memberikan pertanyaan saat membimbing sahabatnya. Pada suatu hari beliau bersabda, “Sesungguhnya ada satu pohon yang tidak gugur daunnya, sama halnya dengan seorang muslim, coba katakan apa pohon tersebut? Kemudian para sahabat berkata, Wahai rasul beritahu kami pohon apa? Rasulullah saw menjawab , pohon kurma.
3.     Hinder Berdebat dengan Guru
Perdebatan dan perselisihan menjauhkan orang dari kebaikan, apalagi seorang murid berdebat dan berselisih dengan guru adalah sikap yang tidak baik. Sikap ini akan menjauhkan murid dari kebaikan dan akan menjerumuskannya di dalam keraguan dan kebaikan ilmu pengetahuan dan kebenaran
Diriwayatkan dari Maimun bin Mahram, dia berkata, “Janganlah kamu berdebat dan berselisih dengan orang yang pengetahuannya lebih baik darimu, jika hal itu kamu lakukan maka ia akan menyimpan ilmunya darimu, sementara hal itu tidak akan merugikannya”.
4.     Menulis Pelajaran
Manusia adalah mahluk yang tak pernah lepas dari yang namanya lupa, karena ini merupakan salah satu sifat yang dimiliki manusia. Oleh karena itu seorang penuntut ilmu harus mencatat ilmu yang telah ia perolah agar dapat mengingatnya kembali dengan mudah. Abu Hirairah berkata, “Tidak ada ada seorang pun dari sahabat Rasulullah yang lebih banyak hafalan hadisnya dariku, kecuali Abdullah bin Amru bin ‘Ash, karena dia menulisnya sementara aku mengingatnya”.
Sebagian sahabat dan Tabi’in mengatakan, “Ikatlah ilmu pengetahuan dengan menulisnya”. Sebagai seorang penuntut ilmu, sudah seharusnya dia menulis berbagai permasalahan ilmu yang dipelajarinya. Sehingga ketika dia membutuhkannya, dia dapat mengulangi dan mengingatnya kembali.
5.     Menyusun Tulisan
Ketika seorang penuntut ilmu menulis permasalahan-permasalahan ilmu pengetahuan yang dipelajarinya, maka handaklah dia menyusunnya dengan baik, yaitu dengan memberikan bab-bab dan menyusun permasalahan-permasalahan yang saling berhubungan dengan ilmu tersebut. Hal ini akan memudahkan ketika dia ingin mengingatnya.
6.     Tidak Menyembunyikan Ilmu
Sebagaimana Allah swt berfirman
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang bertaubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang (al-Baqarah [2]: 159-160).
Inilah yang menjadi patokan kita bahwa ilmu yang kita miliki harus kita ajarkan ke orang lain. Apalagi orang yang mengetahui hukum-hukum agama, dia harus menerangkan dan mengajarkannya kepada orang lain. Jika tidak dia akan mendapat laknat dari Allah swt.
7.     Mengamalkan Ilmu
Etika ini harus dimiliki oleh penuntut ilmu dan merupakan sebuah kewajiban. Karena pengamalan adalah tujuan utama dari sebuah ilmu. Hendaklah dia mengamalkan ilmu pengetahuan yang dipelajarinya agar menjadi ilmu yang benar dan bermanfaat, dan akan menggiringnya ke pintu surga.
8.     Menyiarkan Ilmu
Menyiarkan ilmu merupakan hal yang sangat penting karena ini akan menjadi amal jariyah kita ketika telah meninggalkan dunia ini. sebagaimana kita wajib untuk mengajak orang lain pada kebaikan dan menyiarkan sunnah nabi. Dia akan mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda atas perbuatan yang dilakukannya, sebagaimana Nabi saw bersabda, "Barang siapa yang menunjukkan kebaikan, maka dia akan mendapatkan ganjaran serupa orang yang mengamalkannya”. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita menyiarkan ilmu yang kita punya dengan jalur yang telah ditetapkan agama, serta tidak menyembunyikan ilmu yang telah dianugerahkan Allah swt kepada kita.
Inilah beberapa poin-poin serta penjelasan mengenai etika yang harus dimiliki oleh penuntut ilmu ketika sedang Menuntut Ilmu, mudah-mudahan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi kita semua dan menjadi petunjuk ketika kita hendak menuntut ilmu. mudah-mudahan bermanfaat. jangan lupa di Share ke teman-teman kita yang lain.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment