Para pembaca dimanapun anda
berada, jika sebelumnya kami telah membahas 8 Etika Sebelum Menuntut Ilmu maka pada kesempatan ini kami akan membahas bagaimana etika ketika sedang
Menuntut Ilmu agar ilmu yang kita terima nantinya mendapatkan keberkahan dari
Allah swt dan akan bermanfaat baik pada diri kita maupan orang lain. Langsung
saja berikut Etika ketika Menuntut Ilmu diantaranya:
1.
Sopan Santun
Terhadap Guru
Etika ini wajib dimiliki
oleh seorang penunut ilmu. Hendaklah dia menghormati dan menghargai gurunya,
dan tidak boleh berbicara tentang gurunya kecuali atas seizinnya. Ibnu Jama’ah
berkata, “Seorang penunutut ilmu harus patuh kepada gurunya, dia tidak boleh
keluar dari pendapat dan aturannya. Hendaklah dia seperti seorang yang sakit
yang berada dalam lindungan seorang dikter ahli. Senantiasa meminta saran dan
petunjuknya, mencari ridha dalam setiap keputusan berlaku hormat dan santun
kepadanya”.
Namun yang harus diingat
adalah sikap tersebut bukanlah dimaksudkan untuk mensucikan bahkan mengagungkan
guru secara berlabihan. Akan tetapi hanya berupa etika yang harus dimiliki
oleh penuntut ilmu terhadap orang yang berilmu, sekaligus menyadari
keberadannya.
Seorang penuntut ilmu
harus mengetahui hak gurunya, tidak boleh melupakan jasa-jasanya dan senantiasa
menghormatinya, atau membantah tuduhan-tuduhan terhadap gurunya.
2.
Berdialog
dan Memberikan Pertanyaan
Berdialog ketika
menuntut ilmu adalah cara yang baik untuk meningkatkan motivasi belajar. Nabi
Muhammad saw menggunakan metode memberikan pertanyaan saat membimbing
sahabatnya. Pada suatu hari beliau bersabda, “Sesungguhnya ada satu pohon yang
tidak gugur daunnya, sama halnya dengan seorang muslim, coba katakan apa pohon
tersebut? Kemudian para sahabat berkata, Wahai rasul beritahu kami pohon apa?
Rasulullah saw menjawab , pohon kurma.
3.
Hinder Berdebat
dengan Guru
Perdebatan dan
perselisihan menjauhkan orang dari kebaikan, apalagi seorang murid berdebat dan
berselisih dengan guru adalah sikap yang tidak baik. Sikap ini akan menjauhkan
murid dari kebaikan dan akan menjerumuskannya di dalam keraguan dan kebaikan
ilmu pengetahuan dan kebenaran
Diriwayatkan dari Maimun
bin Mahram, dia berkata, “Janganlah kamu berdebat dan berselisih dengan orang
yang pengetahuannya lebih baik darimu, jika hal itu kamu lakukan maka ia akan
menyimpan ilmunya darimu, sementara hal itu tidak akan merugikannya”.
4.
Menulis
Pelajaran
Manusia adalah mahluk
yang tak pernah lepas dari yang namanya lupa, karena ini merupakan salah satu
sifat yang dimiliki manusia. Oleh karena itu seorang penuntut ilmu harus
mencatat ilmu yang telah ia perolah agar dapat mengingatnya kembali dengan
mudah. Abu Hirairah berkata, “Tidak ada ada seorang pun dari sahabat Rasulullah
yang lebih banyak hafalan hadisnya dariku, kecuali Abdullah bin Amru bin ‘Ash,
karena dia menulisnya sementara aku mengingatnya”.
Sebagian sahabat dan
Tabi’in mengatakan, “Ikatlah ilmu pengetahuan dengan menulisnya”. Sebagai
seorang penuntut ilmu, sudah seharusnya dia menulis berbagai permasalahan ilmu
yang dipelajarinya. Sehingga ketika dia membutuhkannya, dia dapat mengulangi dan
mengingatnya kembali.
5.
Menyusun
Tulisan
Ketika seorang penuntut
ilmu menulis permasalahan-permasalahan ilmu pengetahuan yang
dipelajarinya, maka handaklah dia menyusunnya dengan baik, yaitu dengan
memberikan bab-bab dan menyusun permasalahan-permasalahan yang saling
berhubungan dengan ilmu tersebut. Hal ini akan memudahkan ketika dia ingin
mengingatnya.
6.
Tidak
Menyembunyikan Ilmu
Sebagaimana Allah swt
berfirman
Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang
jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam al-Kitab,
mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat
melaknati, kecuali mereka yang bertaubat dan mengadakan perbaikan dan
menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan
Akulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang (al-Baqarah [2]: 159-160).
Inilah yang menjadi
patokan kita bahwa ilmu yang kita miliki harus kita ajarkan ke orang lain.
Apalagi orang yang mengetahui hukum-hukum agama, dia harus menerangkan dan mengajarkannya
kepada orang lain. Jika tidak dia akan mendapat laknat dari Allah swt.
7.
Mengamalkan
Ilmu
Etika ini harus dimiliki
oleh penuntut ilmu dan merupakan sebuah kewajiban. Karena pengamalan adalah
tujuan utama dari sebuah ilmu. Hendaklah dia mengamalkan ilmu pengetahuan yang
dipelajarinya agar menjadi ilmu yang benar dan bermanfaat, dan akan
menggiringnya ke pintu surga.
8.
Menyiarkan
Ilmu
Menyiarkan ilmu
merupakan hal yang sangat penting karena ini akan menjadi amal jariyah kita
ketika telah meninggalkan dunia ini. sebagaimana kita wajib untuk mengajak orang
lain pada kebaikan dan menyiarkan sunnah nabi. Dia akan mendapatkan ganjaran
yang berlipat ganda atas perbuatan yang dilakukannya, sebagaimana Nabi saw
bersabda, "Barang siapa yang menunjukkan kebaikan, maka dia akan mendapatkan
ganjaran serupa orang yang mengamalkannya”. Oleh karena itu sudah sepatutnya
kita menyiarkan ilmu yang kita punya dengan jalur yang telah ditetapkan agama,
serta tidak menyembunyikan ilmu yang telah dianugerahkan Allah swt kepada kita.
Inilah beberapa poin-poin serta penjelasan mengenai etika yang harus dimiliki oleh penuntut ilmu ketika sedang Menuntut Ilmu, mudah-mudahan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi kita semua dan menjadi petunjuk ketika kita hendak menuntut ilmu. mudah-mudahan bermanfaat. jangan lupa di Share ke teman-teman kita yang lain.
ConversionConversion EmoticonEmoticon