Dalam menjalani kehidupan ini, siapa sih yang tidak ingin hidup penuh percaya diri, saya yakin anda dan kita semua mendambakan hal tersebut. Akan tetapi terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan realita. Contohnya ketika kita berharap menjadi pribadi yang PD dan berkarakter akan tetapi terkadang ada masa di mana kita down dan kehilangan kepercayaan diri. Hal ini pasti pernah dirasakan oleh semua orang, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, bahkan orang yang terkenalpun yang rasa PDnya luar biasa pasti pernah mengalami masa-masa kritis karena kehilangan rasa percaya diri. Saat itu terjadi tentunya hanya orang-orang yang bermental bajalah yang mampu bertahan dan tetap percaya diri. Pertanyaannya, di manakah posisi kita saat itu apakah kita termasuk orang yang percaya diri atau malah merasa minder dengan apa yang kita miliki? Tentu pertanyaan ini hanya kitalah yang mampu menjawabnya. Melalui artikel ini kami akan mencoba mengulas beberapa tips yang dapat kita terapkan pada situasi dimana kita kehilangan kepercayaan diri, situasi di mana kita terpuruk dan disisi lain tidak ada yang dapat menolong kita.
Menjadi orang PD memang seru. Tapi kalau sudah terlanjur hilang PD, apa yang harus kita lakukan? Silahkan coba kiat-kiat di bawah ini:
Pertama: Giat Mencari Ilmu yang Bermanfaat, dari Manapun Sumbernya.
Untuk itu kita perlu bersikap fleksibel. Karena kita tidak akan pernah tau ilmu mana yang kelak paling bermanfaat bagi kita.
Kedua: Giat Mengamalkan Ilmu yang Kita Miliki.
Ilmu yang tidak pernah diamalkan berarti pisau yang tidak pernah diasah. Pada akhirnya akan menjadi tumpul dan berkarat.
Ketiga: Menjadi Orang yang Tepat di Tempat yang Tepat.
Kita harus mendalami kemampuan tertentu sehingga menjadi spesialis. Kemampuan itu akan berguna kelak ketika dibutuhkan, disamping akan membuat kita selalu siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan. Karena hidup adakalanya terasa kejam dan hanya yang kuat yang akan bertahan.
Keempat: Mamperbaiki Konsep Diri.
Islam adalah agama yang mengajarkan kita untuk mendalami agama dan mengamalkannya dalam kehidupan. Dari sanalah akan tercipta keimanan, jika keimanan makin dalam maka akan lahir konsep islam di dalam diri.
Kelima: Membuat Peta Diri.
Peta diri dibuat dengan cara kita mengevaluasi kekuatan, kelemahan, hambatan dan ancaman terhadap diri kita.
Keenam: Berfikir Positif, Bersikap Optimis, dan Tahan Kritik.
Allah saja memerintahkan kita untuk berprasangka baik kepada-Nya, tentu kita juga harus berprasangka baik terhadap diri sendiri.
Ketujuh: Mengikuti Kompetisi sebagai Ajang Pembuktian Diri.
Pengalaman positif dari mengikuti kegiatan-kegiatan seperti ini (tidak mesti jadi juara) bisa menambah rasa percaya diri (PD).
Kedelapan: Menjadikan Kegagalan Sebagai Bahan Evaluasi Diri.
Jangan menjadikan kegagalan yang kita alami sebagai sesuatu yang membuat kita bersedih. Menonton sinetron memang boleh asal tidak berlebihan dalam meniru adegan yang penuh tangis.
Kesembilan: Berinteraksi dengan Orang Lain.
Terkadang potensi kita dapat terpantau setelah kita menjalin hubungan dengan orang lain. Semakin beragam orang yang kita temui maka semakin besar pula sisi kehidupan kita yang akan terpetakan. Oleh karena itu kita tidak boleh meremehkan orang lain seperti apapun dia. Karena di dalam segala sesuatu selalu ada hal yang istimewa.
Kesepuluh: Membangun Pesona dalam Diri (Inner Beauty).
Pesona ini tersusun oleh pesona ragawi, pesona akal dan pesona hati. Orang bijak mengatakan lingkungan hidup kita adalah cerminan dari diri kita. Jika kita ingin kondisi lingkungan kita menjadi lebih baik maka kita perlu memulainya dari diri sendiri. PD memang bermula dari dalam diri, karena keberhasilan meraih PD juga berarti keberhasilan mengendalikan suasana hati, maka kita juga berpeluang untuk mengendalikan suasana lingkungan sekitar. Itu semua berkat pengaruh kekuatan positif dalam diri kita. Ramah dan kejamnya dunia ini kita ikut menentukannya.
Bagaimana sudah merasa lebih baik?
Menjadi orang PD memang seru. Tapi kalau sudah terlanjur hilang PD, apa yang harus kita lakukan? Silahkan coba kiat-kiat di bawah ini:
Pertama: Giat Mencari Ilmu yang Bermanfaat, dari Manapun Sumbernya.
Untuk itu kita perlu bersikap fleksibel. Karena kita tidak akan pernah tau ilmu mana yang kelak paling bermanfaat bagi kita.
Kedua: Giat Mengamalkan Ilmu yang Kita Miliki.
Ilmu yang tidak pernah diamalkan berarti pisau yang tidak pernah diasah. Pada akhirnya akan menjadi tumpul dan berkarat.
Ketiga: Menjadi Orang yang Tepat di Tempat yang Tepat.
Kita harus mendalami kemampuan tertentu sehingga menjadi spesialis. Kemampuan itu akan berguna kelak ketika dibutuhkan, disamping akan membuat kita selalu siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan. Karena hidup adakalanya terasa kejam dan hanya yang kuat yang akan bertahan.
Keempat: Mamperbaiki Konsep Diri.
Islam adalah agama yang mengajarkan kita untuk mendalami agama dan mengamalkannya dalam kehidupan. Dari sanalah akan tercipta keimanan, jika keimanan makin dalam maka akan lahir konsep islam di dalam diri.
Kelima: Membuat Peta Diri.
Peta diri dibuat dengan cara kita mengevaluasi kekuatan, kelemahan, hambatan dan ancaman terhadap diri kita.
Keenam: Berfikir Positif, Bersikap Optimis, dan Tahan Kritik.
Allah saja memerintahkan kita untuk berprasangka baik kepada-Nya, tentu kita juga harus berprasangka baik terhadap diri sendiri.
Ketujuh: Mengikuti Kompetisi sebagai Ajang Pembuktian Diri.
Pengalaman positif dari mengikuti kegiatan-kegiatan seperti ini (tidak mesti jadi juara) bisa menambah rasa percaya diri (PD).
Kedelapan: Menjadikan Kegagalan Sebagai Bahan Evaluasi Diri.
Jangan menjadikan kegagalan yang kita alami sebagai sesuatu yang membuat kita bersedih. Menonton sinetron memang boleh asal tidak berlebihan dalam meniru adegan yang penuh tangis.
Kesembilan: Berinteraksi dengan Orang Lain.
Terkadang potensi kita dapat terpantau setelah kita menjalin hubungan dengan orang lain. Semakin beragam orang yang kita temui maka semakin besar pula sisi kehidupan kita yang akan terpetakan. Oleh karena itu kita tidak boleh meremehkan orang lain seperti apapun dia. Karena di dalam segala sesuatu selalu ada hal yang istimewa.
Kesepuluh: Membangun Pesona dalam Diri (Inner Beauty).
Pesona ini tersusun oleh pesona ragawi, pesona akal dan pesona hati. Orang bijak mengatakan lingkungan hidup kita adalah cerminan dari diri kita. Jika kita ingin kondisi lingkungan kita menjadi lebih baik maka kita perlu memulainya dari diri sendiri. PD memang bermula dari dalam diri, karena keberhasilan meraih PD juga berarti keberhasilan mengendalikan suasana hati, maka kita juga berpeluang untuk mengendalikan suasana lingkungan sekitar. Itu semua berkat pengaruh kekuatan positif dalam diri kita. Ramah dan kejamnya dunia ini kita ikut menentukannya.
Bagaimana sudah merasa lebih baik?
Baca Juga:
Mengalah untuk Menang
Mengalah untuk Menang
Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan untuk melatih ataupun mengembalikan rasa percaya diri yang mungkin hilang. Kehilangan percaya diri akan sangat berdampak dengan kehidupan sosial kita, karena ini sangat erat hubungannya dengan interaksi kita dengan orang lain. Ketika kita memiliki kepercayaan diri maka kita akan lebih mudah berkomunikasi dan menyampaikan maksud kepada orang lain, dan akan menjadi sebaliknya jika kita mengalami masalah pada rasa kepercayaan diri. Yakinlah bahwa kita dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing dan jangan pernah merasa minder dengan apa yang kita miliki. Cukup sekian dan terima kasih. Semoga bermanfaat.
ConversionConversion EmoticonEmoticon