Etika Membaca Al-Quran

http://markasmuslim14.blogspot.co.id/




Al-Quran adalah kitab seluruh umat islam di seluruh dunai, Al-Quran merupakan kalam Ilahi yang telah diwahyukan kepada manusia paling mulia Nabi Muahammad saw melalui malaikat yang paling mulia Malaikat Jibril. Membaca Al-Quran adalah kewajiban setiap muslim baik itu tua atau muda, kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt.

maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Quran (al-Muzzammil [73]: 20).

Terkadang masih banyak diantara kita, kaum muslimin yang masih tidak mengetahui adab atau etika dalam membaca Al-Quran, untuk itu dalam kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai beberapa etika yang harus diperhatikan pada saat hendak membeca Al-Quran.

1. Niat yang Baik
Nait merupakan salah satu factor penentu diterimanya suatu amalan, oleh karena itu hendaklah kita memulai segala sesuatu dengan niat yang baik. Dalam membaca Al-Quran niat yang baik disini adalah ikhlas, karena jika suatu amalan tidak diniatkan ikhlas karena Allah, maka tidak akan diterima. Allah swt berfirman :

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus". (al-Bayyinah [98]: 5)

Karena itulah seyogianya seseorang yang akan membaca Al-Quran memurnikan niatnya hanya karena Allah saja bukan karena ingin pamer atau ingin didengar orang.

2. Mengharap Pahala
Ketika kita membaca Al-Quran maka jadikan hati ini pada posisi hanya mengharap pahala dari Allah swt. Sebagaimana yang telah dijanjikan nabi Muhammad saw dalam sabdanya, 'Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali, aku tidak mengatakan “aliflammim” satu huruf akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf'. (Shahih Al-Jami’ [6469]).

3. Membaca dalam Keadaan Suci
Al-Quran adalah kitab suci maka ketika hendak membacanya kita juga harus berada dalam keadaan suci dan bebas dari najis. Sebenarnya boleh membaca Al-Quran meski tidak dalam keadaan suci tapi yang dimaksud di sini hanya menghaflkannya adpun ketika membaca Al-Quran dari mushaf maka harus dalam keadaan suci, sebagaimana Rasulullah saw menjelaskan dalam sabdanya, 'Tidak ada yang patut memegang Al-Quran kecuali orang yang bersuci (Shahih Al-Jami'. [7780]).

4. Menghadap Kiblat
Beberapa ulama seperti imam Nawawi dan lainnya menganjurkan hal ini, akan tetapi walaupun tidak menghadap kiblat kita tetap boleh membaca Al-Quran tanpa kekurangan apapun. Namun perlu diingat bahwa jika menghadap kiblat akan lebih utama disbanding tidak menghadap kiblat dan akan membuat kita lebih konsentrasi.

5. Membaca Sambil Duduk
Dianjurkan membaca Al-Quran dalam posisi duduk karena hal itu dirasa lebih menghormati Al-Quran dan lebih mengagungkan isinya. Akan tetapi tidak mengapa jika seseorang membacanya sambil berdiri atau berjalan karena dalam suatu hadis Rasulullah disebutkan selalu mengingat Allah dalam setiap waktu.
 
Baca Juga:
 
6. Bersiwak
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw, 'Jika salah seorang dari kalian berdiri untuk melaksanakan salat malam, maka hendaklah dia bersiwak, karena sesungguhnya ketika dia membaca Al-Quran dalam salatnya, malaikat akan meletakkan mulutnya pada orang itu tidak ada satupun yang keluar dari mulut orang itu kecuali pasti akan masuk ke mulut malaikat'. (Shahih Al-Jami’ [720]).

7. Membaca dengan Tartil
Hendaklah Al-Quran dibaca dengan tartil (perlahan-lahan), memperjelas setiap ucapan huruf, dan memperhatikan hokum-hukum tajwidnya. Allah swt berfirman

bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan (al-Muzammil [73]: 4).

8. Memperindah Suara dalam Membaca
Rasulullah saw telah bersabda, 'Hiasilah al-Quran dengan suara kalian, karena suara yang indah menambah keindahan al-Quran'. (Shahih al-Jami’ [3581]). Inilah yang menjadi dasar bagi kita agar memperindah suara ketika sedang membaca al-Quran karena ketika kita membacanya para malaikat sedang mendengarkannya.

9. Menghayati dan Khusyuk
Seorang muslim yang sedang membaca al-Quran seyogianya berusaha untuk menghayati dan khusyuk (berkonsentrasi). Hal itu dilakukan untuk mengambil lebih banyak faedah dari al-Quran. Karena Rasulullah saw bersabda, 'Sebaik-baik orang yang membaca al-Quran adalah orang yang takut kepada Allah saat membacanya'. (Shahih al-Jami’ [194]).

10. Menangis dan Berusaha untuk Menangis
Allah swt berfirman,
"Sesungguhnya orang-orang yang diberi penggetahuan sebelumnya, apabila al-Quran dibacakan kepada mereka, tersungkur muka mereka sambil bersujud dan mereka berkata, “Mahasuci Tuhan kami sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi dan muka mereka tersungkur sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk". (al-Isra’ [17]: 107-109).

Itulah beberapa etika ketika membaca al-Quran yang harus kita perhatikan dan diamalkan agar dalam membacanya kita tidak hanya sekedar membaca akan tetapi betul-betul memahami apa yang kita baca dan menghayati isi kandungannya. Sebenarnya masih banyak hal yang berkaitan dengan etika dalam membaca al-Quran yang insya Allah akan kita lanjitkan pada artikel selanjutnya. Terima kasih atas waktunya. Barakallahu Fikum…
Previous
This is the oldest page
Thanks for your comment